Liputan6.com, Madrid - Indonesia telah menjadi penandatangan pertama dari Framework Convention on Tourism Ethics UNWTO, sebuah instrumen penting yang dibuat untuk memastikan pariwisata global yang adil, inklusif, lebih transparan dan bermanfaat untuk semua orang.
Dikutip dari unwto.org, Jumat (02/10/20) upacara yang diselenggarakan oleh Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) di Madrid ini merupakan langkah signifikan menuju ratifikasi Konvensi, yang diadopsi pada pertemuan ke-23 Sidang Umum UNWTO pada September 2019.
Baca Juga
UNWTO Members trust our leadership to #RestartTourism.🇮🇩Indonesia has become the first signatory of the Framework Convention on Tourism Ethics, the landmark instrument created to ensure global tourism is fair, inclusive, and more transparent.🔗https://t.co/dy5TgHSwEz pic.twitter.com/ErakAIQ1S8
— World Tourism Organization (@UNWTO) October 2, 2020
Advertisement
Dalam menghadapi krisis terbesar dalam sejarah, penandatanganan hari ini adalah tanda yang jelas bahwa Negara-negara Anggota mengharapkan UNWTO untuk kepemimpinan yang tegas dan tetap berkomitmen pada misinya untuk menyelaraskan kembali pariwisata. Konvensi ini dielu-elukan sebagai "langkah maju yang besar" untuk memperkenalkan kode etik pariwisata yang universal dan mengikat, salah satu sektor sosial-ekonomi terpenting di dunia.
Konvensi ini disebut sebagai "langkah maju yang besar" untuk memperkenalkan kode etik pariwisata yang universal dan mengikat, salah satu sektor sosial-ekonomi terpenting di dunia.
Dalam upacara khusus ini bertempat di kantor pusat UNWTO, Indonesia menjadi negara pertama yang menandatangani, menandakan komitmen yang kuat untuk menegakkan prinsip-prinsip etika tertinggi seiring dengan perluasan sektor pariwisata.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Indonesia Memainkan Peran Penting Dalam Penyusunan Konvensi
Indonesia memainkan peran penting dalam penyusunan Konvensi sebagai bagian dari Komite yang mengubah Kode Etik Pariwisata Global menjadi instrumen yang mengikat secara hukum internasional.
Sebagai Negara Anggota sejak tahun 1975, saat ini bekerja sama dengan UNWTO untuk memulai kembali pariwisata setelah pandemi COVID-19. Pada September 2020, UNWTO melakukan pertemuan virtual dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Pemerintah Daerah Bali akan menjajaki solusi untuk pembukaan kembali Bali yang aman bagi pengunjung internasional. Dalam hal ini, bantuan teknis dari UNWTO akan diberikan pada waktunya.
Â
Reporter: Ruben Irwandi
Advertisement