Sukses

Penampakan Donald Trump di Gedung Putih Sepulang Perawatan COVID-19 dari RS

Presiden AS Donald Trump yang positif COVID-19 pulang dari RS Walter Reed untuk rawat jalan di Gedung Putih.

Liputan6.com, Washington, D.C. - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah kembali ke Gedung Putih meski masih positif COVID-19. Ia mengaku kondisinya baik-baik saja. 

Berdasarkan pantauan media di Gedung Putih, Donald Trump mengenakan masker saat tiba namun melepaskannya begitu tiba di balkon. Trump cukup lama berdiri di balkon dan membiarkan dirinya difoto-foto. 

Sekitar dua menit berpose, Donald Trump melambaikan tangan, mengacungkan jempol, dan masuk ke dalam Gedung Putih.

Donald Trump dibawa ke RS Walter Reed pada Jumat 2 Oktober waktu setempat. Selama dirawat, ia sempat jumpa fans dengan pendukungnya di depan rumah sakit. 

Dalam sebuah video di Twitter, Trump mengaku kondisinya sudah baik, serta mengklaim bisa saja pulang dua hari sebelumnya. Ia pun meminta warga agar tidak takut pada virus ini meski sudah lebih dari 200 ribu orang meninggal di Amerika Serikat. 

"Saya tahu ada risiko, ada bahaya, tapi itu tak apa-apa. Dan sekarang sekarang saya membaik, mungkin saya imun, entahlah," ucap Donald Trump seperti dikutip Selasa (6/10/2020). 

"Tapi jangan membiarkan itu mendominasi hidupmu. Pergi ke luar. Hati-hati. Kita memiliki obat-obatan terbaik di dunia," lanjutnya.

Donald Trump menutup video itu dengan memuji personel di RS Walter Reed. Ia juga menyatakan vaksin COVID-19 akan segera ada.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Donald Trump Positif COVID-19, Ini Pelajaran untuk Pemerintah Indonesia

Selama berbulan-bulan pandemi COVID-19, Presiden Amerika Serikat Donald Trump lebih fokus terhadap ekonomi. Selain itu, Trump ogah-ogahan memakai masker.  

Sekarang Donald Trump dinyatakan positif COVID-19 padahal ia sedang sibuk berkampanye. Lantas, apa pelajaran yang bisa dipetik dari pemerintah Indonesia dari kasus Donald Trump? 

Guru Besar Politik Internasional Universitas Pelita Harapan, Aleksius Jemadu, menyebut bahwa pemerintah Indonesia harus mengikuti saran-saran dari ilmuwan. Sebelum tertular, Trump selalu melanggar protokol COVID-19.

Pemerintah harus memberikan contoh. Pemimpin itu memberikan contoh terutama untuk kedisiplinan. Ini kita melihat seorang pemimpin yang melawan segala nasihat keilmuan yang menyangkut COVID ini, jadi kita sebaiknya mendidikan masyarakat untuk bertindak sesuai prinsip-prinsip kaidah keilmuan," ucap Aleksius kepada Liputan6.com, Selasa 6 Oktober 2020.

"Kita melihat ada contoh di Amerika yang saya pikir tidak terlalu bagus karena melawan berdasarkan keyakinan pribadi dan sikap yang tidak ilmiah, menurut saya, dan tidak dewasa juga. Kalau pemimpinnya tidak hati-hati, bagaimana rakyatnya nanti?" ia melanjutkan.

Saat ini kasus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 307 ribu kasus. Meski demikian, protokol kesehatan masih kerap dilanggar, seperti adanya konser kampanye.

Pemerhati politik AS Didin Nasirudin menilai pemerintah belum terlambat untuk memberi contoh bagi rakyat. "Menurut saya pemerintah belum terlambat untuk pertama memberi contoh, kedua meng-enforce, menerapkan, secara benar protokol COVID di kalangan masyarakat," ucapnya.

Terkait ekonomi, Didin berkata hal tersebut memang penting, tetapi jika kasus COVID-19 tak terkendali, maka pemerintah juga akan terdampak karena ongkos kesehatan makin besar.

"Ekonomi penting, tetapi ketika kita tidak berdisiplin kemudian kasus bertambah yang rugi pemerintah juga," lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Donald Trump Jadi Klaster Super COVID-19?