Liputan6.com, Wina - Kerja sama antara KBRI/PTRI Wina dengan Departemen Antropologi Sosial dan Budaya, Universitas Wina sudah dimulai sejak 2018, dengan pembukaan Kelas Bahasa Indonesia. Keberlanjutan dari kerja sama tersebut adalah pembukaan Indonesia Corner di Perpustakaan Departemen Antropologi Sosial dan Budaya.
Dikutip dari KBRI/PTRI Wina, Selasa (6/10/2020), peresmian tersebut dihadiri Duta Besar RI untuk Austria, Slovenia dan PBB, Darmansjah Djumala. Peresmian tersebut juga diikuti dengan dimulainya Kelas Bahasa Indonesia Winter Semester 2020.
Indonesia Corner akan melengkapi koleksi buku-buku mengenai Indonesia, yang ada di perpustakaan Departemen Antropologi Sosial dan Budaya, Universitas Wina. KBRI/PTRI Wina menyumbangkan sejumlah buku Indonesia dari berbagai bidang seperti politik, sosial, ekonomi, budaya dan pengetahuan umum mengenai Indonesia sebagai tambahan koleksi di perpustakaan tersebut.
Advertisement
”Saya yakin Indonesia Corner akan menginspirasi para siswa untuk menggali lebih dalam mengenai Indonesia, dan memperkuat kerja sama serta hubungan people-to-people contact antara Indonesia dan Austria di masa yang akan datang,” imbuh Dubes Djumala usai peresmian Indonesia Corner secara virtual.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Indonesia Corner Dibuat untuk Mendorong Minat Mahasiswa Austria Mengenal Indonesia
Komitmen Indonesia untuk menambah koleksi buku-buku tentang Indonesia dari berbagai aspek pengetahuan akan mendorong minat mahasiswa Austria untuk mempelajari dan lebih mengenal Indonesia, sehingga mempererat hubungan antar masyarakat kedua negara.
”Inisiasi KBRI/PTRI Wina untuk membuka Indonesia Corner dan menampilkan buku-buku mengenai Indonesia di perpustakaan kami merupakan langkah yang patut dipuji untuk mempromosikan negara Indonesia,” imbuh Kepala Departemen Antropologi Sosial dan Budaya, Universitas Wina, Peter Sweitzer.
Perpustakaan Departemen Antropologi Sosial dan Budaya, Universitas Wina sendiri telah memiliki koleksi buku mengenai Indonesia, baik dalam bahasa Inggris, bahasa Jerman maupun bahasa Jawa kuno yang ditulis pada tahun 1800an hingga sekarang.
Reporter: Ruben Irwandi
Advertisement