Liputan6.com, Ottawa- Kementerian Lingkungan Kanada mengumumkan pada 7 Oktober 2020 bahwa penggunaan kantong plastik, sedotan dan empat barang plastik sekali pakai lainnya akan dilarang di negara tersebut pada akhir 2021.
Dilansir AFP, Kamis (8/10/2020), dalam upaya daur ulang, aturan ini akan mengikuti kebijakan Eropa.
Baca Juga
Selain kantong dan sedotan, larangan juga berlaku untuk sendok pengaduk, alat makan, dan peralatan makanan lainnya yang terbuat dari plastik yang sulit didaur ulang adalah bagian dari rencana bebas limbah plastik pada tahun 2030.
Advertisement
Kebijakan ini juga merupakan inti agenda iklim dan lingkungan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
Namun Menteri Lingkungan Kanada Jonathan Wilkinson mengakui, "Kami tidak memimpin dunia dalam hal ini".
"Banyak negara di Eropa, termasuk Inggris Raya, telah memberlakukan kebijakan ini dan kami tentunya telah belajar dari pekerjaan yang telah mereka lakukan," ungkap Wilkinson dalam konferensi pers.
Warga Kanada diketahui membuang hingga tiga juta ton sampah plastik setiap tahunnya-termasuk 15 miliar kantong setiap tahun, dan 57 juta sedotan setiap hari, menurut Ottawa.
Bahkan, hanya sembilan persen saja yang dapat didaur ulang.
Saksikan Video Berikut Ini:
Target Daur Ulang Sampah Plastik Hingga 90 Persen
Wilkinson juga menerangkan bahwa Kanada menargetkan penggunaan sampah plastik ini dapat didaur ulang hingga 90 persen, yang sejalan dengan target Eropa pada 2029.
Ia juga menjelaskan bahwa dari enam barang plastik yang akan dilarang, sudah ada "alternatif yang sudah tersedia dan terjangkau".
"Ada banyak (plastik) yang harus terus digunakan sekali. Tapi itu harus jenis yang dapat kita daur ulang, yang dapat kita pertahankan dalam perekonomian. Dan tidak berakhir di lingkungan yang menimbulkan masalah," tambah Wilkinson.
Tutup plastik pada cangkir kopi merupakan sampah plastik yang paling terlihat di tempat pembuangan sampah kota. Kendati demikian, Wilkinson mengatakan bahwa ia masih berusaha memperbaikinya.
Selain itu, Ottawa juga mengusulkan untuk menetapkan persyaratan konten daur ulang dalam produk dan kemasan.
Hal itu diusulkan dengan harapan dapat meningkatkan daur ulang dan mengundang desain produk yang lebih baik dan bisa lebih lama digunakan.
"Ini bisa mencakup persyaratan minimum konten daur ulang dalam produk baru dan tanggung jawab yang lebih besar bagi produsen dan penjual untuk mengumpulkan dan mendaur ulang plastik," terangnya.
Advertisement