Sukses

Kepala Badan Pengungsi PBB Filippo Grandi Positif COVID-19

Filippo Grandi, kepala UNHCR, dinyatakan positif COVID-19. Ia mengidap gejala ringan.

Liputan6.com, Jenewa - Seorang pejabat tinggi badan PBB kini dinyatakan positif COVID-19. Filippo Grandi, pemimpin Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi, mengaku kerja dari rumah karena terinfeksi. 

Kabar itu Grandi sebar lewat Twitter resminya. 

"Saya berdiskusi dengan Komite Eksekutif UNHCR dari rumah sebagaimana saya harus mengisolasi setelah positif COVID-19," ujarnya seperti dikutip Kamis (8/10/2020).

Filippo Grandi berkata hanya merasakan gejala-gejala ringan dan berharap bisa segera pulih.

Diplomat PBB asal Italia ini turut mengingatkan agar masyarakat mengikuti protokol-protokol kesehatan COVID-19.

"Sebuah pengingat pentingnya mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker," terang Grandi.

Ia mengumumkan terinfeksi COVID-19 tak lama setelah membuka acara Executive Committee of the High Commissioner's Programme ke-71. 

Dalam pidatonya, Grandi bercerita nasib pengungsi di dunia yang terkena dampak COVID-19. Ia berkata para perempuan terkena dampak berat dan berujung pada kekerasan rumah tangga, eksploitasi dan pernikahan paksa.

Ia juga berkata 100 ribu warga Venezuela yang mengungsi ke negara lain kini terpaksa pulang karena negara yang menampung mereka kehabisan sumber daya akibat lockdown.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Update 8 Oktober: 35 Juta Orang di Dunia Positif COVID-19, Lebanon 1.459 Kasus dalam 24 Jam

Lebanon telah melaporkan 1.459 kasus baru Virus Corona COVID-19 dalam 24 jam terakhir. 

Menurut Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon, angka itu merupakan jumlah infeksi harian tertinggi yang tercatat sejak awal pandemi, seperti dikutip dari CNN, Kamis (8/10/2020). 

Dengan tambahan jumlah kasus COVID-19 tersebut, menjadikan total infeksi di Lebanon mencapai 48.377.

Sementara itu, juga terdapat sembilan orang yang meninggal dunia dalam sehari di Lebanon, menjadikan total kematian akibat COVID-19 di Lebanon menjadi 433 jiwa, kata kementerian itu.

Baru-baru ini, Lebanon telah melihat lonjakan kasus COVID-19, yang terjadi ketika negara tersebut mengalami keruntuhan ekonomi dan menghadapi dampak dari ledakan di pelabuhan yang terjadi pada 4 Agustus lalu, menewaskan hampir 200 orang, dan melukai sekitar 6.000 orang serta membuat sekitar 300.000 orang mengungsi.

Infeksi Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia pada hari Kamis per pukul 11.09 WIB telah mencapai 36.077.017 kasus. 25.142.949 di antaranya telah dinyatakan sembuh berdasarkan COVID-19 Dashboard by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University.

Sebanyak 1.054.674 orang di dunia tercatat telah meninggal dunia akibat COVID-19 per hari ini.

Â