Liputan6.com, Baku - Azerbaijan melaporkan bahwa penembakan oleh pasukan Armenia di kota terbesar kedua negara itu telah menyebabkan tujuh orang tewas, satu hari setelah gencatan senjata antara kedua belah pihak akan diberlakukan.
Sebuah "serangan rudal baru setiap malam oleh pasukan Armenia di daerah pemukiman (bernama) Ganja" menewaskan tujuh orang tewas dan 33 luka-luka termasuk anak-anak, tulis kementerian luar negeri Azerbaijan di Twitter. Demikian seperti mengutip laman Channel News Asia, Minggu (11/10/2020).
Advertisement
URGENT! New nightly missile attack by #Armenia/n forces on residential area of #Ganja, second largest city of #Azerbaijan. 7 dead 33 wounded, including kids reported. #StopArmenianAgression #StopArmenianOccupation #KarabakhIsAzerbaijan pic.twitter.com/1lAMTJm9Tp
— MFA Azerbaijan 🇦🇿 (@AzerbaijanMFA) October 11, 2020
Persetujuan penghentian pertempuran yang telah berkecamuk selama dua minggu mulai berlaku pada siang hari Sabtu dan disetujui oleh menteri luar negeri Armenia dan Azerbaijan dalam pembicaraan maraton yang ditengahi Rusia di Moskow.
Bentrokan antara kedua negara yang telah menjadi musuh lama itu, meletus lagi pada akhir bulan lalu atas sengketa wilayah Nagorno-Karabakh di Azerbaijan dan pertempuran sengit telah menyebabkan ratusan orang tewas dan ribuan orang terlantar.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Perdebatan Wilayah Sengketa
Kementerian pertahanan di wilayah yang memisahkan diri mengatakan pasukan Armenia menghormati gencatan senjata dan pada gilirannya menuduh Azerbaijan menembaki daerah sipil.
Laporan tentang "Pasukan Karabakh yang menembaki Ganja adalah kebohongan mutlak", tambahnya.
Wilayah yang disengketakan adalah daerah kantong etnis Armenia di Azerbaijan, rumah bagi sekitar 150.000 orang, yang melepaskan diri dari kendali Azerbaijan dalam perang tahun 1990-an yang menewaskan sekitar 30.000 orang.
Advertisement