Liputan6.com, Warsawa- Tim penyelam militer Polandia akan melakukan operasi yang rumit untuk menjinakkan sebuah bom besar dari era perang Dunia II pada pada Senin (12/10/2020) waktu setempat.
Mengutip Channel News Asia, bom seberat lima ton yang dijuluki sebagai "Tallboy" dan juga dikenal sebagai "bom gempa bumi" itu berada di dasar kanal dekat Laut Baltik.
Bom tersebut dijatuhkan oleh Royal Air Force (Angkatan Udara Kerajaan Inggris) dalam serangan terhadap kapal perang Nazi pada tahun 1945.
Advertisement
Selain itu, bom itu pun ditemukan pada 2019 saat pengerukan di dekat kota pelabuhan Swinoujscie, Polandia bagian barat laut.
Mulanya, wilayah Swinoujscie bernama Swinemunde, dan merupakan bagian dari Jerman.
Juru bicara armada Pertahanan Pantai ke-8 Angkatan Laut Polandia yang berbasis di Swinoujscie, Grzegorz Lewandowski mengatakan kepada AFP "Ini adalah yang pertama di dunia. Belum ada yang pernah menjinakkan Tallboy yang terawetkan dengan baik dan berada di bawah air".
Sementara itu, ada sekitar 750 warga setempat yang terpaksa dievakuasi dari area radius 2,5 kilometer di sekitar lokasi bom tersebut.
Operasi penjinakan bom itu pun diperkirakan berlangsung hingga lima hari.
Namun, beberapa warga mengungkapkan kepada AFP bahwa mereka tetap akan berada di rumah mereka.
Halina Paszkowska, yang merupakan salah satu warga setempat mengatakan bahwa "bahaya utama" baginya adalah risiko tertular COVID-19 di lokasi penampungan warga yang dievakuasi. Ditambah lagi, ia juga harus menjaga ibunya yang berusia 88 tahun.
"Saya telah tinggal di sini selama 50 tahun dan pernah ada bom-bom lainnya, tetapi ini adalah pertama kali adanya evakuasi! Sebelumnya, kami hanya harus berada di dalam rumah," ungkap Paszkowska.
Saksikan Video Berikut Ini:
Penangguhan Lalu Lintas Maritim
Di sekitar lokasi penjinakan bom, lalu lintas maritim di kanal dan sekitarnya juga akan dihentikan hingga seluas 16 kilometer.
"Dua atau tiga hari pertama akan menjadi persiapan. Para penyelam penjinak bom kami akan menggali di sekitar bom, yang tertanam di dasar kanal pada kedalaman 12 meter. Hanya hidungnya yang menonjol keluar," terang Lewandowski.
"Ini pekerjaan yang sangat rumit ... Getaran terkecil bisa meledakkan bom," kata Lewandowski.
Sementara itu, Lewandowski juga mengatakan bahwa opsi peledakan terkendali telah dikesampingkan karena dikhawatirkan dapat menghancurkan jembatan yang berada sekitar 500 meter dari lokasi bom.
Kendati demikian, para penyelam Angkatan Laut akan menggunakan teknik yang dikenal sebagai 'deflagrasi' untuk membakar bahan peledak tanpa menyebabkan ledakan, menggunakan perangkat kendali jarak jauh untuk menembus cangkang agar pembakaran dimulai.
Bom dengan panjang 6 meter tersebut diketahui bermuatan bahan peledak hingga 2,4 ton - setara dengan sekitar 3,6 ton TNT.
Selain itu, bom Tallboy dirancang untuk meledak di bawah tanah di dekat targetnya, memicu gelombang kejut yang akan menyebabkan kehancuran.
Advertisement