Liputan6.com, Jakarta- Gubernur New York Andrew Cuomo menyatakan bahwa negara bagian di AS tersebut akan pengujian tambahan untuk daerah-daerah yang masih melihat peningkatan kasus COVID-19 selama beberapa hari ke depan.
Mengutip CNN, Selasa (13/10/2020), pernyataan dari Gubernur Andrew Cuomo juga mengatakan bahwa negara bagian New York telah melaporkan 12 kematian tambahan akibat COVID-19 dan 122 pasien yang dirawat dengan 185 lainnya yang dalam perawatan intensif.
Baca Juga
Sementara itu, tingkat kepositifan COVID-19 di New York pun mencapai 1,2 persen, sedangkan area hotspot telah menjadi "zona merah" dengan kepositifan 3,70 persen, menurut pernyataan itu.
Advertisement
"Di New York, strategi kami adalah mengidentifikasi mikro-cluster. Kami melakukan lebih banyak pengujian daripada negara bagian lain, jadi kami memiliki lebih banyak data. Kami juga sangat ingin untuk mendapatkan jumlah kasus yang masuk dari rumah saki, jelas Gubernur Andrew Cuomo.
Ia melanjutkan, "Anda memetakan kasus-kasus itu dan menemukan yang terbaik dominasi kasus di suatu wilayah geografis. Itu adalah mikro cluster".
"Jadi kami melakukan analisis yang sangat bertarget karena kami memiliki begitu banyak kapasitas pengujian, dan kami akan terus membiarkan data dan sains mengarahkan pendekatan kami untuk menjaga virus tetap terkendali," terangnya.
AS, negara dengan jumlah kasus terbesar di dunia, pada hari Selasa per pukul 09.27 WIB tercatat memiliki 7.803.259 infeksi dengan 3.106.728 pasien pulih berdasarkan COVID-19 Dashboard by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University.
Negara Bagian New York mencatat jumlah pasien sembuh COVID-19 terbanyak di AS, yaitu 77.631 orang pulih.
Infeksi Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia telah mencapai 37.728.386 kasus. 26.195.276 di antaranya telah dinyatakan sembuh.
1.078.629 orang di dunia tercatat telah meninggal dunia akibat COVID-19, seperti dikutip dari gisanddata.maps.arcgis.com.
Menurut data tersebut, infeksi COVID-19 salah satu negara di Asia yakni India berada di bawah AS sebagai posisi teratas. Selisih sekitar 750 kasus. Diprediksi bisa menggeser Negeri Paman Sam menjadi negara dengan infeksi Virus Corona jenis baru tertinggi di dunia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
5 Juta Orang Positif COVID-19 di Brasil
Data Johns Hopkins University juga menunjukkan bahwa India berada di posisi teratas untuk pasien pulih yakni 6.149.535 lalu Brasil sebanyak 4.526.393.
India, Brasil, Rusia, dan Kolombia saat ini tercatat sebagai negara dengan kasus infeksi terbesar setelah AS.
India berada di posisi kedua dengan jumlah infeksi Virus Corona COVID-19 terbesar di dunia, sebanyak 7.120.538 kasus.
Selanjutnya, pasien COVID-19 terbesar ketiga tercatat di Brasil, sebanyak 5.094.979 kasus.
Sementara di Rusia, 1.305.093 orang dinyatakan positif terkena Virus Corona COVID-19, dan 1.019.905 pulih.
Berada di posisi kelima untuk kasus terbanyak, infeksi COVID-19 di Kolombia telah mencapai 919.083 dan 798.396 orang pulih.
Advertisement