Liputan6.com, Jakarta - Pemungutan suara awal tengah berlangsung di sebagian besar Amerika Serikat. Sejumlah warga rela antre panjang hingga menunggu berjam-jam untuk memberikan suara dalam Pemilu Amerika Serikat 2020.Â
Seperti yang dilakukan salah satu keluarga di Georgia, yang mengutarakan antusiasme mereka dalam memberikan suaranya.Â
Advertisement
"Kami berhasil," kata Johnta Austin dalam satu video viral yang direkam saat mereka mencapai antrean depan, menggambarkan proses yang panjang sebagai "kehormatan". Demikian seperti melansir laman BBC, Rabu (14/10/2020).Â
Dengan pemungutan suara awal yang berlangsung di sebagian besar AS, foto yang tersebar di media sosial menunjukkan antrean panjang yang menunggu berjam-jam dan dengan sabar mengantre menuju tempat pemungutan suara.
Now at 11hrs in line but we are next! A long journey but wouldn’t be anywhere else! Please vote everyone! pic.twitter.com/ifRcbK1XRm
— Johnta Austin (@johntalsr) October 12, 2020
Di Georgia, di mana pemungutan suara sendiri dimulai pada Senin yang bertepatan dengan hari libur federal, beberapa pemilih tiba sebelum fajar untuk mengantre.
Negara bagian ini memiliki sejarah panjang terkait masalah pemungutan suara, tetapi ini bukan yang pertama di musim pemilu ini yang mengalami antrean panjang pada hari pertama pemungutan suara lebih awal. Hal yang sama terjadi di Ohio dan Virginia.
Diperkirakan akan ada rekor jumlah pemilih tahun ini dan jumlah pemungutan suara yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak awal karena pandemi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemilih di Luar Negeri
Antrean panjang telah memicu reaksi global yang sangat besar. Seorang komentator Kanada di Ontario menulis bahwa tidak seperti di AS, komisi nasional non-partisan menjalankan pemilihan.
Seorang warga Kanada lainnya menulis: "Saya telah menunggu bus lebih lama daripada yang pernah saya tunggu untuk memberikan suara."
Seorang pria Inggris menulis: "AS yang terhormat, saya yang berusia 58 dan tidak satu kali pun dalam hidup saya harus mengantre untuk memilih. Selesaikan!"
Orang lain menyarankan agar pemantau pemilu dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa harus turun tangan.
Sementara itu, seorang pria di India menunjukkan bahwa negaranya menangani lebih banyak surat suara pemilihan daripada negara demokrasi lain di dunia.
Responden di Norwegia, Jerman, dan negara-negara Eropa lainnya mengatakan bahwa ada banyak tempat untuk menyerahkan surat suara sebelumnya dan tidak seperti di AS, sebagian besar tempat pemungutan suara dapat dicapai dengan berjalan kaki dari rumah.
Dari Jerman hingga Israel, orang juga mengingatkan orang Amerika bahwa tidak seperti di AS, pemungutan suara dilakukan pada hari libur dan akhir pekan.
Advertisement