Liputan6.com, Tokyo - KBRI Tokyo dan Bank Indonesia berkolaborasi untuk meluncurkan platform kerja sama ekonomi. Platform itu bernama Japan Indonesia Partnership Lounge (JAIPONG) untuk memfasilitasi investor dari Jepang.
Platform itu diharapkan membantu pemulihan ekonomi akibat COVID-19.Â
"Di tengah krisis global akibat pandemi saat ini, menjadi sangat penting kiranya semua pihak dapat memanfaatkan situasi krisis sebagai katalis untuk mendorong terobosan-terobosan, termasuk inovasi dalam penggunaan teknologi digital guna menangkap peluang-peluang ekonomi," ucap Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar seperti dilansir situs resmi Kemlu, Kamis (15/10/2020).Â
Advertisement
Baca Juga
JAIPONG dikembangkan oleh KBRI Tokyo bekerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Tokyo serta didukung oleh Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan dan BKPM. Kerja sama ini merupakan salah satu bagian dari upaya bersama untuk mewujudkan visi Indonesia Incorporated melalui kolaborasi dan sinergi antar instansi pemerintah dan pemangku kepentingan terkait.
Wamenlu menekankan pentingnya virtual tools yang dapat menjembatani kebutuhan akan informasi para pelaku bisnis di Jepang terkait kebijakan dan peluang investasi, sekaligus mendukung upaya pelaku bisnis Indonesia untuk memasuki pasar Jepang.
Peluncuran Dashboard JAIPONG dilaksanakan sebagai bagian dari kegiatan "Indonesia – Japan Virtual Business Forum" (IJBF). IJBF dibuka secara resmi oleh Duta Besar RI Designate Heri Akhmadi, dan menghadirkan video message dari Gubernur Bank Indonesia, Menteri Perdagangan, dan Kepala BKPM. Kegiatan ini diselenggarakan secara virtual dari Tokyo dan dihadiri oleh sekitar 1.000 peserta dari kalangan bisnis Jepang dan Indonesia.
"Sinergi, transformasi dan inovasi adalah 3 kata kunci dalam memanfaatkan berbagai peluang dari perekonomian global dan semakin semaraknya digitalisasi bagi kepentingan perekonomian nasional," ungkap Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo ketika meresmikan Dashboard JAIPONG.
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto menitikberatkan pada perlunya untuk terus menggerakkan sektor perdagangan melalui pemanfaatan teknologi digital. “Kami optimis bahwa langkah-langkah kreatif yang dipadukan dengan teknologi digital mampu berkontribusi terhadap peningkatan ekspor."
Adapun Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia memanfaatkan kesempatan peluncuran Dashboard JAIPONG oleh KBRI Tokyo dapat menegaskan kembali komitmen Pemerintah Indonesia untuk memfasilitasi investor Jepang di Indonesia secara end-to-end.
“BKPM serius untuk menghadirkan berbagai kemudahan berusaha di Indonesia, tidak hanya pada perizinan dan non perizinan, tetapi juga dalam hal ketersediaan infrastruktur bagi perusahaan Jepang yang ingin diversifikasi pabrik ke Indonesia."
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Hubungan Ekonomi Indonesia-Jepang
JAIPONG diharapkan dapat menjadi sebuah one stop hub guna menyajikan informasi komprehensif terkait berbagai peluang kerjasama ekonomi Indonesia – Jepang, dengan data-data yang disajikan secara Current, Reliable, Accurate, Timely (CRAT).
Selepas peluncuran Dashboard JAIPONG, IJBF dilanjutkan dengan dua sesi promosi perdagangan dan investasi terpadu secara paralel. Promosi perdagangan dilaksanakan bekerjasama dengan ASEAN Japan Centre (AJC) di Tokyo, difokuskan pada upaya mendorong market access bagi produk kopi Indonesia ke pasar Jepang.
Menurut rencana, tindak lanjut kegiatan ini akan dilaksanakan dalam bentuk virtual business matching dengan memanfaatkan momentum Virtual Trade Expo Indonesia bulan November 2020 mendatang.
Sementara itu, sesi investasi difokuskan pada proyek investasi waste-to-energy dan menampilkan 5 (lima) proyek investasi yang diusung oleh 4 (empat) Pemerintah Provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan.
Hubungan bilateral Indonesia – Jepang selama ini banyak dititikberatkan pada bidang ekonomi. Bagi Indonesia, Jepang merupakan mitra strategis utama di bidang perdagangan dan investasi. Jepang adalah mitra dagang terbesar kedua Indonesia dengan nilai USD 16,2 Milyar pada Januari – Agustus 2020 dan negara asal investasi terbesar kedua di Indonesia dengan nilai kumulatif tahun 2014 – TW2 2020 sebesar USD 26,46 Milyar.
Advertisement