Liputan6.com, Austin - Dua sampah antariksa yang diperkirakan berdekatan satu sama lain telah terhindar dari tabrakan. LeoLabs mengatakan satelit Rusia yang mati dan roket China yang dibuang, berdekatan dengan jarak 25m satu sama lain.
Dikutip dari BBC, Sabtu (17/10/2020), tidak ada tanda-tanda puing bekas ledakan di antariksa. Namun pakar lain mengatakan bahwa satelit Kosmos-2004 dan roket Chang Zheng telah berdekatan dengan jarak yang lebih dekat dibandingkan laporan dari LeoLabs.
Baca Juga
No indication of collision. 👍CZ-4C R/B passed over LeoLabs Kiwi Space Radar 10 minutes after TCA. Our data shows only a single object as we'd hoped, with no signs of debris.We will follow up in the coming days on Medium with a full in-depth risk assessment of this event!
— LeoLabs, Inc. (@LeoLabs_Space) October 16, 2020
Objek tersebut memiliki massa gabungan lebih dari 2,5 ton dan kecepatan relatif 14,66 km / s (32.800 mph), setiap tabrakan pasti akan menjadi bencana besar dan menghasilkan puing-puing.
Advertisement
Mengingat ketinggian objek hampir 1.000 km, fragmen yang dihasilkan akan bertahan untuk waktu yang sangat lama dan menimbulkan gangguan bagi satelit lain yang sedang beroperasi.
Dr Moriba Jah, seorang astrodinamik di University of Texas di Austin, memperkirakan jarak selisih kedua objek adalah sekitar 70m. Perkiraan itu juga didukung oleh Aerospace Corporation, sebuah konsultan antariksa.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Semakin Banyak Satelit di Angkasa, Semakin Besar Potensi Tabrakan
Sekarang ini muncul kekhawatiran besar akan populasi perangkat keras yang berlebihan di orbit. Sekitar 900.000 objek ada di antariksa, semuanya mampu melakukan kerusakan besar jika berada dalam kecepatan tinggi dan bertabrakan.
Minggu ini, Badan Antariksa Eropa merilis laporan tahunan Negara Lingkungan Luar Angkasa, yang menyoroti masalah peristiwa fragmentasi yang sedang berlangsung. Laporan tersebut juga membahas ledakan di orbit yang disebabkan oleh sisa energi bahan bakar dan baterai dari roket tua.
Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa rata-rata selama dua dekade terakhir, 12 fragmentasi tak disengaja telah terjadi di luar angkasa setiap tahun dan kejadian serupa terus meningkat.
Minggu ini, di Kongres Astronotika Internasional online, sekelompok ahli mendata 50 objek terlantar yang paling mengkhawatirkan di orbit. Sebagian besar objek tersebut adalah roket Zenit kuno Rusia di era Soviet.
Reporter: Ruben Irwandi
Advertisement