Hong Kong - Salah satu dampak positif Virus Corona COVID-19 adalah terhadap lingkungan. Terhentinya operasi kapal feri di Hong Kong membuat perairan sepi dan binatang langka pun terpantau muncul.
Lumba-lumba merah muda langka kembali terlihat berenang di perairan Hong Kong.
Baca Juga
Seperti dikutip dari DW Indonesia, Senin (19/10/2020), kilatan makhluk air berwarna merah jambu memberi sinyal kepada ahli konservasi Naomi Brennan akan kehadiran lumba-lumba bungkuk Indo-Pasifik di perairan antara Hong Kong dan Macau. Brennan lantas mencatat lokasi kemunculan hewan itu ke perangkat GPS miliknya.
Advertisement
Brennan secara rutin menaiki perahu yang berlayar di perairan Pearl River Delta untuk mendokumentasikan mamalia unik itu saat tengah berburu.
"Hari ini (16 Oktober) kami menemukan tiga kelompok lumba-lumba yang berbeda, enam dewasa dan dua lainnya hampir beranjak dewasa," katanya. "Mereka melakukan berbagai hal, mulai dari makan hingga bepergian dan bersosialisasi."
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Juga Video Ini:
Dampak Positif dari Sepinya Lalu Lintas Laut
Populasi lumba-lumba di salah satu muara industri tersibuk di dunia tersebut berkurang hingga 70-80 persen dalam 15 tahun terakhir. Tetapi tahun ini jumlah mereka diperkirakan bertambah, akibat dampak dari pandemi COVID-19.
Operasional kapal feri yang berlayar di perairan Hong Kong dan Macau telah ditangguhkan sejak Februari lalu. Momen ini memberikan kesempatan bagi para ilmuwan kelautan lokal untuk mempelajari bagaimana mamalia itu telah beradaptasi dengan kondisi "ketenangan yang belum pernah terjadi sebelumnya".
"Kami melihat ukuran kelompok yang jauh lebih besar, yang tidak kami lihat selama lima tahun terakhir ini," kata Dr. Lindsay Porter, seorang ilmuwan kelautan yang berbasis di Hong Kong.
Menurut tim peneliti Porter, jumlah lumba-lumba merah muda di perairan itu telah meningkat 30 persen sejak Maret 2020. "Daerah-daerah ini tampaknya penting sebagai sumber makanan dan tempat mereka bersosialisasi. Jadi, sangat menyenangkan ada tempat berlindung bagi mereka," tambah Brennan, anggota tim Porter.
Advertisement