Liputan6.com, Washington, D.C. - Presiden Amerika Serikat Donald Trump disebut punya rekening di bank asal China. Rekening itu dulu dipakai oleh Trump International Hotels Management.
Kabar itu disebar oleh The New York Times. Pihak Trump disebutkan memakai rekening itu untuk membayar pajak lokal antara 2013-2015.
Advertisement
Baca Juga
Juru bicara Donald Trump berkata rekening itu diperlukan untuk "mengeksplorasi potensi deal-deal hotel di Asia." Bank itu membuka kantor di AS.
Dilansir BBC, Rabu (21/10/2020), rekening bank China itu membayar US$ 188.561 untuk pajak lokal. Pengacara Trump Organization berkata rekening itu sudah tidak aktif.
"Tidak ada perjanjian, transaksi, atau aktivitas-aktivitas bisnis yang terwujud, dan sejak 2015, kantor banknya tidak aktif," ujar Alan Garten kepada The New York Times.
"Meski akun banknya masih buka, itu tak pernah dipakai untuk tujuan lain."
The New York Times sebelumnya sempat membocorkan laporan pajak Donald Trump yang selama ini dirahasiakan. Donald Trump berkata tindakan penyebaran itu ilegal, namun ia menyebut angka di laporan itu tidak akurat.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bisnis Hotel Donald Trump di China
Donald Trump selama ini terkenal menyerang China dengan tarif, sehingga terjadilah perang dagang. Ia juga ingin membawa pulang perusahaan-perusahaan AS di China agar membuka pabrik di dalam negeri.
Namun, laporan The New York Times menyebut Donald Trump mencari-cari bisnis di China. Usahanya makin tampak pada 2012 ketika ia membuka kantor di Shanghai.
Laporan pajak Trump menunjukan bahwa ia berinvestasi sebanyak US$ 192 ribu di lima perusahaan kecil di China untuk mengejar proyek.
Perusahaan-perusahaan itu mengklaim telah menggelontorkan US$ 97.400 pengeluaran bisnis sejak 2010.
Rencana-rencana Trump di China lebih banyak dikendalikan Trump International Hotels Management melalui kepemilikan langsung perusahaan pengembang THC China Development.
Menurut data ProPublica, Ivanka Trump sempat bekerja sebagai Executive Vice Preesident di THC sebelum bekerja di Gedung Putih.
Advertisement
Donald Trump Disebut Punya Utang Rp 4,8 Triliun
Presiden Amerika Serikat Donald Trump membahas tudingan punya utang sekitar US$ 400 juta (Rp 4,8 triliun). Tudingan itu muncul dari bocoran pajak Trump yang disebar oleh The New York Times.
Topik itu menjadi perbincangan pada acara town hall Donald Trump di Miami, Florida. Ketika dikonfrontasi mengenai kabar utang itu, Donald Trump cenderung menghindar dan berkata rasio utangnya lebih kecil dari kemampuannya membayar (underleveraged).
"Saya sangatlah underleveraged. Saya punya persentase utang yang sangat-sangat kecil," ujar Donald Trump seperti dikutip Jumat 16 Oktober 2020.Â
Donald Trump berkata bocoran laporan pajak yang tersebar adalah ilegal dan angkanya tidak benar. Trump juga membandingkan utangnya kecil dibanding aset properti yang ia punya.Â
"US$ 400 juta dibandingkan aset-aset yang saya punya, semua properti luar biasa di seluruh dunia, dan terus terang gedung Bank of America di San Fransisco," ujar Trump.
"Jumlah uang US 400 juta kecil bagaikan kacang," lanjut Trump seraya menyebut punya banyak properti.
Donald Trump tidak menjawab secara eksplisit apakah ia benar-benar punya uang US$ 400 juta, namun ia berkata tak punya utang ke Rusia, meski dia "mungkin" punya uang ke institusi asing.Â
Berdasarkan data Forbes, Donald Trump punya kekayaan US$ 2,5 miliar (Rp 36,7 triliun). Kekayan Trump terpantau menurun semenjak jadi presiden AS. Hingga kini, Donald Trump adalah presiden AS terkaya sepanjang masa.
(US$ 1 = Rp 14.718)