Liputan6.com, Jakarta - Filipina membebaskan total 81.888 tahanan sebagai bagian dari upayanya untuk mengurangi kepenuhan di berbagai penjara yang padat penghuni di negara tersebut. Selain itu juga untuk mencegah penularan Virus Corona COVID-19 di kalangan tahanan.
Ketua Mahkamah Agung Filipina Diosdado Peralta mengatakan, sejak 17 Maret hingga 16 Oktober, sebanyak 81.888 tahanan telah dibebaskan. Tahanan yang dibebaskan tersebut, baik dengan membayar jaminan atau melalui pembebasan bersyarat, telah menjalani masa tahanan minimum dari hukuman mereka atau masa percobaan yang ditetapkan.
Baca Juga
Akibat pandemi, Mahkamah Agung Filipina juga mengizinkan pengadilan untuk melakukan konferensi video guna mempercepat penyelesaian kasus dan mengurangi kepadatan penjara, serta mencegah penularan virus, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (24/10/2020).
Advertisement
Pemerintah Filipina telah melakukan tes COVID-19 tertarget di fasilitas-fasilitas tahanan yang padat penghuni di negara tersebut guna membendung penyebaran Virus Corona.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kasus COVID-19 di Filipina
Lebih dari 200 tahanan dan personel penjara telah tertular Virus Corona, termasuk kematian 21 tahanan kelas kakap di penjara nasional Filipina, Penjara Bilibid Baru (New Bilibid Prison) di Muntinlupa City.
Hampir semua penjara di Filipina kelebihan kapasitas tahanan. Sebagai contoh, Penjara Bilibid Baru hanya dapat mengakomodasi 6.435 tahanan, tetapi saat ini menampung 28.885 tahanan.
Filipina saat ini mencatatkan 365.799 kasus terkonfirmasi COVID-19, termasuk 312.691 pasien sembuh dan 6.915 kasus kematian.
Advertisement