Liputan6.com, Jakarta - Angka kasus positif Virus Corona COVID-19 di dunia telah mencapai 42.463.052. Angka kematian globalnya kini 1.148.698, sementara angka kesembuhannya 31.417.538.
Menurut data dari Worldometers, Sabtu (24/10/2020), dari total angka tersebut, kasus yang masih aktif adalah 9.896.816, dengan rincian 99% (9.820.501) mengalami gejala ringan sedangkan 1% lainnya (76.315) mengalami gejala serius hingga kritis.
Advertisement
Baca Juga
Tiga negara di dunia yang masih mencatat kasus Virus Corona COVID-19 tertinggi tetaplah sama sejak beberapa waktu terakhir yakni Amerika Serikat (8.746.953 kasus), India (7.813.668 kasus) dan Brasil (5.355.650 kasus).
Sedangkan negara-negara yang telah memiliki sekitar satu juta kasus adalah Rusia, Spanyol, Argentina dan Prancis.
Indonesia, yang kini telah melaporkan 381.910 kasus, telah berada di posisi nomor 19 di dunia dan nomor 5 di kawasan Asia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Kasus di AS Naik, Dokter Fauci Minta Penanganan Dua Kali Lipat
Seiring dengan meningkatnya angka kasus Virus Corona COVID-19 di Amerika Serikat, Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular menyatakan bahwa negara itu perlu "melipatgandakan" langkah-langkah akan perlindungan kesehatan masyarakat.
“Itulah alasan mengapa saya mengatakan kita benar-benar perlu melipatgandakan jenis tindakan kesehatan masyarakat yang telah kita bicarakan begitu lama,” ujar Fauci.
“Setiap kali saya berbicara untuk memperkuat dan hanya menekankan langkah-langkah kesehatan masyarakat, orang berpikir bahwa itu berarti kami akan melakukan penutupan,” katanya. “Itu tidak selalu berarti demikian. Artinya ada beberapa hal mendasar yang dapat Anda lakukan. "
Fauci menekankan dasar-dasar kesehatan masyarakat termasuk memakai masker, menjaga jarak, menghindari keramaian dan sering mencuci tangan.
“Kedengarannya sangat sederhana, tetapi kami tidak melakukan itu secara seragam dan itulah salah satu alasan mengapa kita melihat lonjakan ini,” tambahnya. “Kita dapat mengontrol angka kasus tanpa menutup negara.”
Orang perlu menghindari berkumpul di keramaian, terutama di dalam ruangan, katanya.
Advertisement