Liputan6.com, Xinjiang - China mendeteksi 137 kasus COVID-19 tanpa gejala di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang per Minggu 25 Oktober 2020. Semua kasus itu berada di Prefektur Kashgar.
Kasus ditemukan setelah seorang gadis desa berusia 17 tahun dinyatakan positif pada tes PCR. Ia tak memiliki gejala.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan laporan Xinhua, Selasa (27/10/2020), kasus COVID-19 yang merebak di Xinjiang berasal dari sebuah pabrik tempat orangtua gadis itu bekerja. Pabrik itu berada di kabupaten Shufu.
Gadis itu ditempatkan dengan karantina untuk diobservasi di Kashgar. Saat dikarantina gadis itu tetap tidak menunjukan gejala COVID-19 seperti demam atau batuk.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
2,8 Juta Orang Diperiksa
Pemerintah China telah melakukan investigasi epidemiologis sejak Sabtu 24 Oktober 2020.
Deputi direktur komisi kesehatan regional, Gu Yingsu, berkata telah memerksa semua kontak dekat kasus COVID-19. Mereka juga dikarantina.
Sejak Sabtu, Kashgar telah mengambil sampel dari 2,83 juta penduduk. Hasilnya sudah keluar untuk 334.800 orang.
Prefektur Kashgar berjanji akan menyediakan tes untuk 4,75 juta orang, termasuk 245 ribu di Shufu.
Advertisement