Sukses

28-10-1940: Mussolini Pimpin Pasukan Fasis Italia Menginvasi Yunani

Pada 28 Oktober 1940, pasukan fasis Italia menginvasi Yunani, namun ambisi tersebut tidak bertahan lama sebelum akhirnya Italia dipukul mundur oleh Yunani.

Liputan6.com, Roma - Pada 28 Oktober 1940, tentara fasis Italia yang dipimpin Mussolini menginvasi Yunani.

Dikutip dari History.com, Selasa (27/10/2020), Mussolini mengejutkan semua orang dengan langkah melawan Yunani ini, bahkan sekutunya sendiri, Adolf Hitler pun terkejut karena tidak tahu pemimpin Italia tersebut sampai memiliki niat seperti itu.

Hitler mengecam langkah tersebut sebagai kesalahan strategis utama.

Menurut Hitler, Mussolini seharusnya berkonsentrasi di Afrika Utara, lalu melanjutkan ke Mesir. Bahkan kepala staf Angkatan Darat Mussolini sendiri mengetahui tentang rencana invasi itu.

Rencana invasi Yunani tersebut telah dikecam oleh para jenderalnya karena kurangnya kesiapan di pihak militer Italia dan adanya resiko bahwa pasukan akan terjebak di pegunungan selama musim hujan, serta akan melawan tentara musuh yang bersedia berjuang mati-matian.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Invasi Mussolini yang Tidak Bertahan Lama

Untuk mempertahankan otonominya, Mussolini bergerak maju dan sangat yakin bisa mengalahkan Yunani dalam hitungan hari. Ia juga mengetahui sebuah rahasia, yakni jutaan lira telah disisihkan untuk menyuap politikus dan jenderal Yunani agar tidak melawan invasi Italia.

Namun tidak ada kejelasan apakah uang tersebut telah sampai ke tangan para politisi dan jenderal Yunani. Uang tersebut dititipkan pada agen fasis Italia yang didelegasikan dengan tanggung jawab yang tidak jelas dan jelas rencana itu tidak berhasil.

Akhirnya, pasukan Yunani berhasil mendorong penjajah Italia kembali ke Albania hanya dalam waktu satu minggu, dan kekuatan Poros menghabiskan tiga bulan berikutnya berjuang untuk hidup dalam pertempuran defensif.

Lebih buruk lagi, hampir separuh armada Italia di Taranto telah dilumpuhkan serangan berbasis kapal induk Inggris. Melalui kejadian ini Mussolini telah dipermalukan.

 

Reporter: Ruben Irwandi