Sukses

5 Fakta Pangeran Brunei Abdul Azim, Peduli Autisme hingga Produser Hollywood

Kabar meninggalnya Pangeran Abdul Azim diwartakan oleh radio negara Brunei, Radio Television Brunei dalam sebuah pengumuman resmi dan juga Borneo Bulletin.

Liputan6.com, Jakarta - Brunei Darussalam kehilangan satu anak bangsanya. Ia adalah Pangeran Abdul Azim, putra dari Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah. Ia meninggal dalam usia 38 tahun pada Sabtu 24 Oktober 2020 pukul 10.08 pagi waktu setempat.

Kabar meninggalnya Pangeran Abdul Azim diwartakan oleh radio negara Brunei, Radio Television Brunei dalam sebuah pengumuman resmi dan juga Borneo Bulletin.

Berikut ini sejumlah fakta tentang Pangeran Abdul Azim, baik semasa hidup hingga akhir hayatnya, dikutip dari berbagai sumber:

2 dari 6 halaman

1. Dekat dengan Bintang Hollywood

Pergaulan Pangeran Abdul Azim pun sangat luas, hingga menyentuh kalangan jet set dan megabintang Hollywood.

Salah satu hal yang diingat media internasional tentang sang pangeran, keakrabannya dengan kalangan Hollywood. Ini terutama terlihat dalam pesta ulang tahunnya yang ke-30.

Diwartakan E! News, pada sewindu lalu The Telegraph memberitakan Pangeran Abdul Azim menggelar pesta mewah di The Dorchester Hotel, London. Sejumlah artis diundang, seperti Faye Dunaway, Marisa Tomei, Raquel Welch, dan banyak lagi lainnya.

Ia juga diketahui menggelar pesta mewah dengan tamu para megabintang seperti aktris legendaris Sophie Loren dan Michael Jackson.

 

3 dari 6 halaman

2. Produser Film

Tak hanya dalam hal pergaulan, Pangeran Abdul Azim juga terjun langsung ke industri perfilman Hollywood sebagai produser.

Beberapa film yang ikut ia tangani adalah You're Not You yang dibintangi Hillary Swank dan The Happy Prince dengan Colin Firth dan Rupert Everett sebagai bintang utamanya.

4 dari 6 halaman

3. Sekolah di Luar Negeri

Pangeran Abdul Azim meninggal di usia muda, 38 tahun. Ia lahir di Bandar Seri Begawan, 29 Juli 1982 dan menempuh pendidikan secara internasional.

Ia dididik di International School Brunei, Raffles Institute di Singapura, dan Oxford Brookes University di Inggris.

 

5 dari 6 halaman

4. Peduli Autisme

Pangeran Abdul Azim lebih tertarik pada industri seni dan kreativitas. Ia pun banyak berkiprah bagi pemuda dan kelompok disabilitas.

Pada 2009, Abdul Azim pernah mendesain tas akhir pekan yang bisa digunakan pria maupun wanita (unisex) untuk MCM. Hasil penjualan tas tersebut ditujukan bagi yayasan amal Inggris Make A Wish Foundation, mengutip laman Meaww.

Kepeduliannya pada individu difabel ditunjukkan melalui dukungannya bagi acara musik amal yang melibatkan 31 penampil penyandang autisme pada 2011.

Abdul Azim juga mendorong adanya dukungan bagi keluarga yang memiliki anggota dengan autisme pada kongres kedua ASEAN Autism Network (AAN), 2013 lalu.

 

6 dari 6 halaman

5. Berkabung Seminggu

Sejumlah sumber menyebutkan bahwa Brunei berkabung selama tujuh hari atas meninggalnya sang pangeran. Warga diinstruksikan untuk mengenakan pakaian yang sesuai.

"Wanita muslim diwajibkan mengenakan tudung atau kerudung warna putih, sementara non-muslim diwajibkan mengenakan ikat lengan warna putih dengan lebar tiga inci (7,6 sentimeter)," begitu isi pengumuman untuk warga.

Rakyat dan penduduk Brunei diharuskan mengibarkan bendera nasional setengah tiang dan memulai masa berkabung tujuh hari.