Sukses

Dos, Ular Langka Berkepala Dua Ditemukan Kucing

Dos, seekor ular berkepala dua kembali ditemukan. Kucing peliharaan keluarga yang melihatnya.

Liputan6.com, Florida - Ular berkepala dua baru-baru ini ditemukan oleh seekor kucing rumahan di Palm Harbor, Florida, Amerika Serikat.

Kucing bernama Olive menjatuhkan makhluk itu di lantai ruang tamu rumah. Lalu anggota keluarga yang sedang berkumpul bingung melihat seekor ular kecil berbintik-bintik dengan dua kepala menempel pada tubuh yang sama, masing-masing dapat menggerakkan mata, leher dan lidahnya.

Dikutip dari Live Science, Rabu (28/10/2020), keluarga itu menamai ular itu "Dos" yang dalam bahasa Spanyol diartikan sebagai "dua".

"Masalah terbesarnya adalah makan. Kami mencoba banyak hal, tetapi dia kesulitan mengoordinasikan kedua kepalanya," imbuh Kay Rogers, pemilik kucing itu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ular Langka Tersebut Tergolong sebagai Hewan Bicephalic

Kondisi ular ini dikenal sebagai bicephalic, yakni kelainan tidak biasa yang terjadi selama perkembangan embrio, ketika kembar identik gagal untuk sepenuhnya terpisah. Kondisi tersebut muncul pada semua jenis hewan, termasuk rusa dan keluarga porpoise.

Manusia tampaknya hanya dapat bertemu dengan ular bicephalic yang hidup sekitar setahun sekali.

Pada tahun 2019, bayi ular bicephalic bernama "Double-Dave" muncul di New Jersey, sementara seekor ular berbisa berkepala dua menyelinap ke properti keluarga di Virginia pada 2018. Lalu Dos salah satu dari mereka yang ditemukan tahun ini 2020.

Hewan bicephalic cenderung mengalami kesulitan di alam liar, di mana otak mereka yang bersaing membuat lebih sulit untuk melakukan hal-hal seperti menangkap mangsa atau melarikan diri dari predator. Karena itu, mereka seringkali berakhir di tangan para ahli satwa liar.

Untuk saat ini, Dos sedang dirawat oleh Komisi Konservasi Ikan dan Satwa Liar Florida (FWC). Pakar FWC mengidentifikasi Dos sebagai Coluber konstriktor Priapus, ular kecil tidak berbisa yang umum di Amerika Serikat bagian tenggara.

Dos jelas memiliki kesempatan yang lebih baik untuk bertahan hidup di bawah perawatan herpetologis FWC daripada di alam liar, tetapi secara alami, dua kepala tidak selalu dalam kondisi baik.

 

Reporter: Ruben Irwandi