Liputan6.com, Beijing - Negeri Tirai Bambu menjadi salah satu negara yang tengah mengembangkan vaksin COVID-19.
Seperti dikutip dari Xinhua, Senin (2/11/2020), kandidat vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Institut Mikrobiologi di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China telah terbukti aman dalam uji coba tahap awal, menunjukkan potensi untuk uji klinis lebih lanjut.
Hasil uji coba fase 1 dan fase 2 mendukung keamanan dan imunogenisitas vaksin subunit rekombinan ini pada partisipan yang sehat, dan sejauh ini tidak ada efek samping serius yang ditemukan, ungkap institut itu dalam sebuah pernyataan pada Jumat 30Â Oktober.
Advertisement
Dikembangkan bersama oleh institut tersebut dan Chongqing Zhifei Biological Products Co., Ltd., vaksin itu dikeluarkan dengan izin penelitian klinis dari Administrasi Produk Medis Nasional pada 19 Juni lalu.
Para peneliti memulai uji klinis fase 1 pada 23 Juni, guna menentukan apakah vaksin tersebut aman untuk digunakan pada manusia. Para relawan, yang berusia antara 18-59 tahun dari Beijing, Chongqing, dan Hunan, menerima vaksin itu di rumah-rumah sakit di Chongqing dan Beijing. Sementara uji coba fase 2 diluncurkan pada 10 Juli lalu, untuk mengevaluasi lebih lanjut imunogenisitas dan keamanan vaksin.
Menurut institut tersebut, uji coba itu dilakukan secara acak, memakai metode double-blind, dan menggunakan plasebo sebagai pengontrol.
Vaksin tersebut telah dipatenkan. Sementara itu, pihak pengembang tengah mempersiapkan uji coba fase 3 skala besar untuk mengevaluasi keefektifan vaksin.
Saksikan Juga Video Ini:
4 Kandidat Vaksin COVID-19 dari China
Menurut seorang pejabat di Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China pada sebuah konferensi pers Oktober lalu, sudah ada sejumlah calon vaksin untu Virus Corona jenis baru.
"Sejauh ini, empat kandidat vaksin China telah memasuki uji klinis fase 3," katanya.
Advertisement