Sukses

Donald Trump Sebut Joe Biden Capres Marxisme

Donald Trump menyebut Joe Biden sebagai kandidat Marxisme, sementara dirinya adalah capres kaum pekerja.

Liputan6.com, Washington, D.C. - Jelang Pilpres Amerika Serikat 2020, Presiden Donald Trump masih terus melancarkan serangan ke pesaingnya, mantan Wakil Presiden Joe Biden. Trump menyebut Biden sebagai capres Marxisme.

Donald Trump juga mengaitkan Joe Biden dengan kelompok perusuh dan pembakar bendera. 

Ironisnya, Donald Trump menyebut dirinya sebagai capres kaum pekerja, sementara salah satu inti ajaran Marxisme adalah mendukung kaum pekerja dan hasil produksinya.

"Joe Biden adalah kandidat perusuh, penjarah, pembakar, perenggut senjata api, pembakar bendera, Marxis, pelobi, dan kepentingan khusus," ujar Donald Trump via Twitter, Senin (2/11/2020).

"Saya adalah kandidat petani, pekerja pabrik, petugas kepolisian, patriot yang bekerja keras dan taat hukum dari berbagai ras, agama, dan kepercayaan!" lanjut Donald Trump.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 4 halaman

Sindir Lady Gaga

Melalui Twitternya, Donald Trump juga menyindir Lady Gaga yang sedang berkampanye di Pennsylvania. Trump mengingatkan bahwa Lady Gaga menolak fracking.

Fracking adalah proses pengeboran untuk mendapatkan sumber daya alam. Tindakan itu dikecam kelompok pro-lingkungan. Isu fracking juga menjadi isu panas di pilpres AS 2020. 

Kubu Joe Biden menolak fracking, namun Donald Trump mendukungnya dengan alasan bisa membuat harga energi lebih murah. 

"Sleepy Joe Biden sedang berkampanye di Pennsylvania dengan Lady Gaga, seorang anggota yang bangga dari 'Artists Against Fracking.' Ini adalah bukti bahwa ia akan mencekal Fracking dan meroketkan harga energimu," ujar Trump. 

Pada awal kampanye, Joe Biden dan cawapresnya, Kamala Harris, menyebut anti-fracking. Namun, mereka mengganti posisi tersebut.

3 dari 4 halaman

Isu Industri Minyak

Dalam debat pamungkas para capres AS kali ini, Presiden Donald Trump memancing Joe Biden untuk berbicara terkait industri minyak.

"Apakah kamu akan menutup industri minyak?" tanya Donald Trump di debat final capres AS, Jumat 23 Oktober 2020.

Capres Amerika Serikat Joe Biden menyatakan siap menutup industri minyak jika menjadi presiden. Ia berkata industri minyak merusak lingkungan.  

"Saya akan bertransisi dari industri minyak. Ya," jawab  Joe Biden

"Saya akan menghentikan, karena industri minyak mengakibatkan polusi signifikan," lanjut Biden. 

Donald Trump berkata ucapan Joe Biden merupakan "pernyataan besar."

Trump lantas memberi peringatan kepada daerah-daerah yang bergantung kepada industri minyak.  

"Pada dasarnya yang dia katakan adalah dia ingin menghancurkan industri minyak. Akankah kau mengingat itu Texas? Pennsylvania? Oklahoma? Ohio?" ucap Trump. 

4 dari 4 halaman

Energi Terbarukan

Joe Biden ingin transisi dari industri minyak untuk beralih ke energi terbarukan. Perubahan itu ia ingin lakukan seiring berjalannya waktu. 

"Ini harus digantikan dengan energi terbarukan seiring berjalannya waktu," ujar Biden yang merupakan capres Partai Demokrat. 

Joe Biden juga berkata ogah memberikan subsidi ke industri minyak. Ia juga menuding Donald Trump justru ogah memberikan subsidi ke energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin. 

"Kenapa kita memberikan (subsidi) kepada industri minyak?" kata Biden.

Donald Trump membantah ucapan Biden dengan berkata memberikan subsidi kepada industri terbarukan.