Sukses

Donald Trump Akan Lanjutkan Agenda America First Bila Terpilih Lagi

Bila terpilih lagi, Donald Trump menganggap rakyat merestui agendanya yang tidak pro-globalisasi.

Liputan6.com, Jakarta Apabila Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali berkuasa, ia dinilai akan melanjutkan agenda America First. Ini berarti AS akan terus mengutamakan kepentingan domestik ketimbang internasional. 

Selama memerintah di periode pertama, Presiden Donald Trump berulang kali menunjukan siap anti-globalisme. Ia mengutamakan pebisnis AS, enggan terlibat di konflik Timur Tengah.

Donald Trump bahkan berani mengkritik NATO karena masalah anggaran, serta keluar dari WHO karena organisasi itu dinilai pro-China, meski AS memberi anggaran terbanyak.

"Trump orangnya sangat transaksional," ujar Guru Besar Politik Internasional Aleksius Jemadu kepada Liputan6.com, Rabu (4/11/2020).

"Maka Trump akan menggunakan hubungan interasional sebagai instrumen untuk America First itu dan itu sesuatu yang dia akan tingkatkan setelah dia tahu 'saya didukung' (pada pemilu 2020)," lanjut Aleksius. 

Aleksius menyiratkan hal itu bisa menjadi masalah, sebab Indonesia butuh kerja sama internasional pada pandemi COVID-19 sebab sumber daya internal belum mencukupi. Pendekatan multilateralisme itu disebut lebih mungkin terjadi apabila Joe Biden yang terpilih. 

Berbeda dari Donald Trump, pemerintahan Joe Biden diprediksi akan melanjutkan pendekatan negosiasi ala mantan Presiden Barack Obama.

"Maka kita lihat bahwa pendekatan yang lebih multilateral untuk negotiate adalah hal yang bisa kita antisipasi," jelas Aleksius.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Infografis Pemilu AS 2020

2 dari 3 halaman

Kehadiran AS Tetap Penting untuk Penyeimbang

Aleksius berkata kehadiran AS di wilayah Asia Pasifik adalah hal penting. Mereka bertugas sebagai penyimbang kekuatan. 

"Untuk Indonesia tentu kita berharap bahwa kepentingan nasional kita tetap bisa kita realisasikan mengingat amerika adalah mitra strategis Indonesia," jelas Aleksius. 

Kehadiran AS di kawasan terutama berdampak ke pengaruh China di kawasan. Kehadiran AS dinilai konstruktif bagi stabilitas kawasan.

"Kita tak menginginkan apakah ada dominasi AS atau Tiongkok, maka perlu kehadiran AS di Asia Tenggara. Ini adalah kehadiran konstruktif. Dia memberi stabilisasi," pungkas Alexius.

3 dari 3 halaman

Peta Hasil Pemilu AS 2020