Liputan6.com, Jakarta Pemerintahan AS selama empat tahun terakhir menggelorakan proteksionisme dan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Menurut pendukung Donald Trump, kepemimpinan presiden AS tersebut telah membawa keuntungan bagi rakyat Amerika, termasuk mengurangi ketergantungan terhadap impor negara lain.
Dikutip dari The Diplomat, Rabu (4/11/2020), wilayah Asia Tenggara atau yang disebut sebagai Indo-Pasifik akan mempengaruhi kebijakan domestik AS, hal tersebut juga ditambah dengan masuknya peran China pada wilayah ini.Â
Baca Juga
Trump disebut melakukan sebuah "Inkoherensi" pada kebijakan luar negeri AS, yakni telah menjanjikan dukungan yang kuat kepada mitra Asia Tenggara untuk memperkuat tekad mereka dalam melawan kekuatan China yang berkembang. Hal ini hanya untuk membuat mereka gagal untuk berhadapan dengan urusan diplomatik yang lebih penting.Â
Advertisement
Tahun-tahun Trump dikatakan tidak baik bagi Departemen Luar Negeri AS dan karier Petugas Layanan Luar Negeri yang telah lama mewakili kepentingan dan nilai-nilai Amerika kepada dunia.Â
Harapan lain datang dari Joe Biden, ia diperkirakan dapat membangun kembali hubungan ekonomi dan diplomatik dengan wilayah Asia Tenggara, termasuk dengan Indonesia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rencana Kebijakan Multilateral Biden pada Asia Tenggara
Dalam program Inspirato Liputan6.com bertajuk "Kondisi AS Setelah Pilpres 2020", peneliti Hubungan Internasional CSIS, Andrew W Mantong mengatakan, Joe Biden dapat membawa keuntungan bagi wilayah Indo-Pasifik. Ia diduga akan memimpin AS sama seperti gaya kepemimpinan Presiden Obama, di mana kerja sama multilateral akan diwujudkan.
Hal yang mungkin dapat terwujud adalah lebih banyaknya investasi dalam diplomasi antara AS dan Indo-Pasifik termasuk Indonesia. Bila Biden menang, ia dinilai akan mulai memperbaiki banyak kekurangan yang terjadi selama beberapa tahun terakhir.
Sebagai anggota lama Komite Hubungan Luar Negeri Senat, Biden dinilai akan mempelopori kebangkitan Departemen Luar Negeri AS. Dalam hal kebijakan Asia-nya, Biden akan memimpin "penyeimbangan kembali", yang perumusan dan penerapannya akan memperhatikan kepentingan kawasan dengan lebih serius.
Penasihat senior Biden, Anthony Blinken mengatakan bahwa "Joe Biden akan muncul dan mengeluarkan ASEAN dalam masalah kritis". Lebih banyak diplomasi tidak selalu menjanjikan lebih banyak keefektifan, tetapi hal itu akan memunculkan kepastian bahwa kebijakan AS diformulasikan dengan lebih akurat dan tentu melibatkan negara-negara di Asia Tenggara.
Â
Reporter: Ruben Irwandi
Advertisement