Liputan6.com, Washington, D.C. - Dunia masih menantikan pemenang pemilu Amerika Serikat (AS) 2020. Saat ini, mantan Wakil Presiden Joe Biden sedang memimpin dalam hitung cepat dengan perolehan 264 elektor.Â
Seperti diketahui, capres AS butuh 270 suara elektor dari berbagai negara bagian untuk menang pemilu. Joe Biden hanya butuh memenangkan Nevada untuk mencapai angka keramat tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Akan tetapi, perolehan 270 elektor adalah angka minimal. Hal itu bukan jaminan Joe Biden bisa menang pemilu Amerika Serikat, apalagi tim hukum capres Donald Trump siap menjegal.
Kabar seputar pemilu di AS menjadi sorotan pembaca isu global di Liputan6.com pada Kamis (5/11/2020).Â
Berikut kabar populer terkait pemilu Amerika Serikat 2020:
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Live Update Penghitungan Suara Pemilu AS 2020
Pemungutan suara Pemilu presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2020 telah digelar pada Selasa 3 November waktu setempat. Saat ini, proses penghitungan suara tengah berlangsung di sejumlah negara bagian AS.
Hasil pemilihan umum di Amerika Serikat biasanya keluar pada malam hari setelah pemungutan suara selesai, diikuti dengan pidato konsesi dari kandidat yang kalah pada dini harinya. Namun pada Pemilu AS 2020 ini, tradisi tersebut kemungkinan akan berubah.Â
Advertisement
2. Donald Trump Raih 264 Suara
Hingga pukul 06.32 WIB, Kamis (5/11/2020), suara elektoral yang diraih Joe Biden masih unggul di atas Donald Trump yakni 264 suara. Sementara itu, dikutip dari Peta Hasil Pemilu AS 2020 versi AP, Trump yang tertinggal cukup jauh memiliki 214 suara.Â
Joe Biden unggul di negara bagian seperti New Mexico, California, Arizona, Colorado, Oregon, Washington, Minnesota, Wisconsin, Illnois, Michigan, Virginia, Maryland dan sejumlah lainnnya.Â
3. Perolehan Sebelumnya
Hasil sebelumnya, hingga pukul 21.01 WIB, Rabu 4 November 2020, suara elektoral Joe Biden masih unggul tipis dari Donald Trump. Dikutip dari Peta Hasil Pemilu AS 2020 versi AP, Joe Biden meraih 238 suara elektoral dan Donald Trump 213.
Posisi Donald Trump kesulitan karena Arizona yang biasanya pro-Republik dilaporkan beralih ke Joe Biden.
Advertisement