Liputan6.com, Oregon - Puluhan pendukung Presiden Donald Trump marah dan berkumpul di pusat penghitungan suara di Detroit dan Phoenix pada Rabu 4 November waktu setempat.
Pendukung Donald Trump menyerukan penghentian penghitungan suara di kota tersebut, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (5/11/2020).
"Hentikan hitungan!" teriak para pendukung Trump di Detroit.
Advertisement
Baca Juga
Protes datang ketika presiden bersikeras tanpa bukti bahwa ada masalah besar dengan pemungutan suara dan penghitungan suara, dan ketika Partai Republik mengajukan gugatan di beberapa negara bagian atas pemilihan tersebut.
Para pengunjuk rasa di Phoenix memenuhi sebagian besar tempat parkir di pusat pemilihan Maricopa County, tempat deputi sheriff menjaga bagian luar gedung dan penghitungan di dalam.
Paul Gosar, seorang Republikan Arizona dan pendukung setia Trump, bergabung dengan kerumunan, menyatakan: "Kami tidak akan membiarkan pemilihan ini curang dan suara dicuri. Titik."
Sementara dari New York City hingga Seattle, ribuan pengunjuk rasa ternyata menuntut agar setiap suara dihitung.
Di Portland, Oregon juga terjadi. Lokasi ini telah menjadi tempat protes reguler selama berbulan-bulan. Gubernur Kate Brown memanggil petugas pemilu ketika para demonstran terlibat dalam apa yang dikatakan pihak berwenang sebagai kekerasan yang meluas di pusat kota, termasuk memecahkan jendela.
Para pengunjuk rasa di Portland berdemonstrasi tentang berbagai masalah, termasuk kebrutalan polisi dan penghitungan suara yang mereka anggap tak adil.
"Sangat penting untuk mempercayai prosesnya, dan sistem yang memastikan pemilu yang bebas dan adil di negara ini selama beberapa dekade, bahkan di saat krisis besar," kata Brown dalam sebuah pernyataan.
"Kita semua bersama-sama."
Â
Saksikan Video Berikut Ini:
Demonstrasi di New York
Di New York, ratusan orang berpawai melewati toko-toko mewah yang ditutup papan di Fifth Avenue Manhattan, dan di Chicago, para demonstran berbaris melalui pusat kota dan di sepanjang jalan di seberang sungai dari Trump Tower.
Konfrontasi di Detroit dimulai tak lama sebelum Associated Press menyatakan bahwa mantan wakil presiden Joe Biden telah memenangkan Michigan.
Video yang direkam oleh media lokal menunjukkan orang-orang yang marah berkumpul di luar TCF Center dan di dalam lobi, dengan petugas polisi berbaris untuk mencegah mereka memasuki area penghitungan suara.
Mereka meneriakkan, "Hentikan penghitungan!" dan "Hentikan voting!"
Jaksa Agung Michigan Dana Nessel, seorang Demokrat, bersikeras bahwa kedua partai dan publik telah diberi akses ke penghitungan, "menggunakan sistem check and balances yang kuat untuk memastikan bahwa semua surat suara dihitung secara adil dan akurat".
Advertisement