Liputan6.com, Washington, D.C. - Presiden Amerika Serikat Donald Trump terancam kalah di pemilu AS 2020. Suaranya di negara-negara bagian vital tergerus oleh surat suara yang datang via pos.
Metode surat suara via pos sebetulnya sudah lama ada di AS, namun kali ini lebih marak karena ada COVID-19. Selama beberapa bulan terakhir Donald Trump terus menuduh surat via pos berpotensi curang.
Advertisement
Baca Juga
Putra kedua Presiden Donald Trump, Eric Trump, menyebut sudah banyak laporan-laporan yang masuk tentang kecurangan. Ia berharap FBI dan Kementerian Kehakiman di AS segera turun tangan.
"Kecurangan yang dikuak/dilaporkan tidak kalah gila. Kita punya tim mengurus ini di setiap negara bagian. Saya sangat berharap FBI / Kementerian Kehakiman segera bergerak," ujar Eric Trump seperti dikutip Jumat (6/11/2020).
Eric Trump merespons tweet dari jurnalis Fox Business, Maria Bartiromo, yang menilai janggal melihat ada surat suara via pos yang datang sebelum fajar.
Salah satunya adalah suara yang masuk pada jam 04.00 pagi di Michigan. Jumlahnya mencapai 138 ribu suara dan tak ada yang mendukung Donald Trump.
Tweet dari Maria Bartiromo telah ditandai dari Twitter karena klaimnya masih menjadi sengketa.
(Update: situs pemilu Decision Desk HQ menyebut lonjakan suara Joe Biden di Michigan diakibatkan typo dan sudah diperbaiki.)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Donald Trump Diujung Tanduk
Posisi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kini berada di ujung tanduk. Ia terancam kehilangan Georgia yang merupakan basis penting pendukungnya.
Menurut peta terkini AP News, Joe Biden sudah memiliki 264 suara elektoral. Biden butuh enam suara lagi untuk mencapai angka minimal 270.
Joe Biden sejatinya hanya butuh Nevada dengan enam elektor. Namun, ia berpotensi merebut Georgia yang sempat dipegang Donald Trump.
Georgia memiliki 16 suara elektoral. Jika Donald Trump kehilangan daerah itu, maka ia kalah di pemilu AS.
Saat ini, Donald Trump hanya unggul kurang dari 2.000 suara di Georgia. Perolehan suara Trump di Georgia kolaps setelah adanya surat suara via pos.
Ini adalah kesekian kalinya suara Donald Trump tergerus karena surat suara via pos. Sebelumnya, Trump juga unggul di Wisconsin namun akhirnya kalah setelah ada tambahan suara via pos yang mayoritas mendukung Joe Biden.
Kubu Donald Trump menuding ada kecurangan pada surat suara via pos. Mereka mengancam mengambil tindakan hukum serta menuntut hitung ulang.
Advertisement
Donald Trump: Jika Suara Dihitung dengan Sah, Saya Bisa Menang Mudah
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Kamis, 5 November bahwa jika suara yang masuk dihitung dengan cara yang sah, maka] ia akan "dengan mudah" memenangi pemilihan presiden.
Penyataan ini ia sampaikan sebagai sinyal bahwa ia tidak berminat untuk menyerah pada lawannya, Joe Biden, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (6/11/2020).
"Jika Anda menghitung suara sah, saya dengan mudah menang. Jika Anda menghitung suara ilegal, mereka dapat mencoba mencuri hasil pemilu dari kami," kata Donald Trump dalam penampilan televisi pertamanya sejak malam pemilihan.
"Kami melihat mereka dengan sangat cermat, tetapi banyak suara datang terlambat."
Dia juga mengatakan bahwa dia "telah dengan tegas memenangkan banyak negara bagian, termasuk kemenangan besar" di Florida, Iowa, Indiana dan Ohio.
"Kami memenangkan ini dan banyak kemenangan lainnya, meski ada campur tangan dalam pemilihan umum dalam jumlah besar, media besar, dan teknologi besar," kata Trump di ruang rapat Gedung Putih.
Donald Trump menambahkan timnya telah meluncurkan "sejumlah besar litigasi" untuk melawan apa yang disebutnya sebagai "korupsi" dari Demokrat.