Melbourne - Australia kembali mengamankan jatah Vaksin COVID-19 negara, dengan melakukan sejumlah pembelian.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pada Kamis 5 November 2020 bahwa pemerintahnya akan membeli 40 juta dosis Vaksin COVID-19 dari Novavax dan 10 juta dari Pfizer dan BioNTech. Pembelian itu menambah 85 juta dosis yang telah Australia beli dari AstraZeneca dan CSL Ltd (jika uji klinis berhasil). Sehingga total anggaran untuk pembelian vaksin menjadi $ 2,3 miliar atau Rp 33,1 triliun.
Baca Juga
"Kami tidak memusatkan semua sumber daya di satu area saja," kata Morrison kepada wartawan di Sydney seperti dikutip dari DW Indonesia, Jumat (6/11/2020).
Advertisement
Menteri Kesehatan Greg Hunt mengatakan vaksin Novavax dan Pfizer-BioNTech, yang akan diproduksi di Amerika Serikat dan Eropa, akan melengkapi produk AstraZeneca dan CSL, yang akan diproduksi di Australia.
"Kami sekarang berada dalam posisi yang sangat kuat dengan portofolio empat vaksin berbeda, dua protein, satu virus vektor dan satu MRMA, yang merupakan vaksin Pfizer, dan langkah pembelian itu inovatif - dunia belum pernah memiliki vaksin MRMA sebelumnya," kata Hunt.
Vaksin Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, dan Novavax dianggap sebagai kandidat paling kuat dalam perlombaan global dalam mencari vaksin yang tepat untuk melawan COVID-19. Jika uji coba terbukti berhasil, Australia berharap dapat menerima gelombang pertama vaksin AstraZeneca pada awal 2021, memulai penyuntikan massal pada bulan Maret, dan vaksinasi diprediksi akan selesai pada akhir tahun 2021.
Jika keempat vaksin itu dipasarkan, Australia dengan total 26 juta penduduk, akan memiliki dosis vaksin yang berlebih. Namun negeri kangguru itu telah menyatakan rencananya untuk menyumbangkan kelebihan dosis Vaksin COVID-19 kepada negara-negara Kepulauan Pasifik.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Juga VIdeo Ini:
Nihil Kasus Transmisi Lokal
Pengumuman pembelian vaksin baru tersebut terjadi setelah Australia tidak lagi mencatat kasus penularan lokal selama 24 jam terakhir untuk kedua kalinya dalam pekan ini.
Australia telah melaporkan lebih dari 27.600 kasus virus corona dan 907 kematian. Angka ini jauh lebih sedikit dari kebanyakan negara maju lainnya. Hal ini disebabkan oleh pengujian yang dilakukan secara luas, pelacakan kontak, dan kebijakan penguncian wilayah.
Qantas Airways pada hari Kamis (05/11) mengatakan akan meningkatkan jumlah penerbangan antara New South Wales dan negara bagian Victoria, setelah para pejabat pemerintahan mengumumkan pada Rabu (04/11) akan kembali membuka daerah perbatasan pada akhir bulan ini.
Advertisement