Liputan6.com, Lisbon - Parlemen Portugal menyetujui keadaan darurat baru mulai Senin 9 November 2020 untuk melawan penyebaran virus corona COVID-19 yang telah membuat sistem perawatan kesehatan di bawah tekanan.
Keadaan awal darurat COVID-19, yang menurut hukum Portugis dibatasi hingga 15 hari tetapi dapat diperpanjang tanpa batas waktu dalam periode 15 hari, diumumkan pada bulan Maret dan berlangsung selama enam minggu. Ini membatasi pergerakan orang dan menyebabkan ribuan bisnis menghentikan aktivitas.
Advertisement
Sabtu pekan lalu, pemerintah memberlakukan langkah-langkah, seperti kewajiban warga negara - sebuah rekomendasi daripada sebuah aturan - untuk tinggal di rumah kecuali untuk bekerja, sekolah atau berbelanja, di 121 kota, termasuk Lisbon dan Porto.
Keadaan darurat baru yang disetujui oleh parlemen pada Jumat 8 November akan membuka jalan untuk tindakan wajib seperti pembatasan pergerakan orang, tetapi hanya jika dan ketika diperlukan.
Perdana Menteri Antonio Costa mengatakan kepada stasiun radio Antena 1 bahwa keadaan darurat tidak akan membawa "perubahan besar" pada tindakan yang sudah ada.
Ia mengatakan hal itu akan memberikan "kepastian hukum" kepada pemerintah untuk memberlakukan pembatasan jika perlu.
Pada Sabtu 7 November, pemerintah akan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas potensi pembatasan baru di tengah pandemi COVID-19 di Portugal.
Â
Simak video pilihan berikut:
Situasi COVID-19 di Portugal
Portugal, dengan lebih dari 10 juta orang, telah mencatat 166.900 kasus dan 2.792 kematian yang relatif rendah, tetapi mencapai 5.550 kasus pada hari Jumat, angka harian tertinggi sejak pandemi dimulai. Tes COVID-19 juga meningkat.
Sebanyak 2.425 orang dirawat di rumah sakit, dengan 340 di unit perawatan intensif (ICU) - melewati puncak kasus di bulan April yaitu 271.
Sistem perawatan kesehatan di Portual, yang sebelum pandemi memiliki jumlah tempat tidur perawatan kritis terendah per 100.000 penduduk di Eropa, dapat menampung 800 pasien COVID-19 di ICU.
Advertisement