Liputan6.com, London - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengaku telah menghubungi dan berbicara dengan Presiden terpilih AS Joe Biden pada Selasa, 10 November tentang upaya kerja sama dalam mengatasi perubahan iklim dan pemulihan pandemi Corona COVID-19.
Johnson telah memperkirakan hubungan dekat dengan Amerika Serikat di bawah Biden, melihat kesamaan pada masalah-masalah seperti perubahan iklim meskipun Presiden terpilih telah menyuarakan kekhawatiran tentang kebijakan Brexit-nya.
Advertisement
Baca Juga
"Saya baru saja berbicara dengan @JoeBiden untuk memberi selamat atas hasil pemilu," kata Johnson dalam tweet, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (11/11/2020).
"Saya berharap dapat memperkuat kemitraan antara negara kita dan guna bekerja sama dalam prioritas bersama kita, dari menangani perubahan iklim, mempromosikan demokrasi dan membangun kembali dunia yang lebih baik akibat pandemi."
PM Inggris itu belum pernah bertemu Biden sebelumnya dan para pengamat menyarankan agar Johnson lebih bekerja keras untuk mendorong apa yang disebut "hubungan khusus" antara sekutunya tersebut.
Setelah panggilan telepon, kantor Johnson mengatakan perdana menteri telah mengundang Biden ke Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang dikenal sebagai COP26, di Glasgow, Inggris tahun depan.
Â
Saksikan Video Berikut Ini:
Kebijakan Brexit
Dikatakan Johnson dan Biden, keduanya berkomitmen untuk membangun kemitraan negara mereka di berbagai bidang seperti perdagangan dan keamanan - termasuk melalui aliansi pertahanan NATO.
Tidak ada referensi untuk diskusi apa pun tentang Brexit di telepon. Pemerintah Johnson sedang mengupayakan kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa tetapi mengatakan bersedia untuk pergi tanpa kesepakatan itu.
Johnson telah mengajukan undang-undang yang akan melanggar protokol Irlandia Utara dari perjanjian Brexit yang berupaya menghindari perbatasan pabean fisik antara provinsi Inggris dan Irlandia yang menjadi anggota UE.
Hal itu memicu peringatan dari Biden, yang telah berbicara tentang pentingnya warisan Irlandia, bahwa Inggris Raya harus menghormati perjanjian damai Irlandia Utara tahun 1998 saat menarik diri dari blok tersebut atau tidak ada kesepakatan perdagangan AS yang terpisah.
Advertisement