Sukses

Direktur Politik Gedung Putih AS Brian Jack Positif Virus Corona COVID-19

Direktur Urusan Politik Gedung Putih, Brian Jack dinyatakan positif COVID-19.

Liputan6.com, Washington D.C- Direktur Urusan Politik Gedung Putih Amerika Serikat, Brian Jack dinyatakan positif Virus Corona COVID-19.

Kabar tersebut disampaikan seorang pejabat Gedung Putih kepada CNN pada Rabu 11 November waktu setempat. Tetapi media terpopuler AS, New York Times, adalah yang pertama melaporkan Jack terinfeksi COVID-19. 

Sementara itu, pihak Gedung Putih menolak untuk memberikan komentari lebih lanjut terkait kondisi Jack, seperti dikutip dari CNN, Kamis (12/11/2020).

Namun, Gedung Putih menyatakan, tanpa menyebut Jack, bahwa "setiap kasus positif ditanggapi secara serius."

"Pelacakan kontak telah dilakukan oleh Unit Medis Gedung Putih sesuai dengan pedoman CDC untuk menghentikan penularan lebih lanjut. Pemberitahuan dan rekomendasi yang sesuai telah disampaikan," ungkap pernyataan itu.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Infeksi COVID-19 di Antara Staf Gedung Putih Beberapa Pekan Terakhir

Jack diketahui menghadiri acara malam pemilu yang diadakan di dalam ruangan pada 3 November 2020. 

Sebelumnya, infeksi Virus Corona COVID-19 telah dialami oleh sejumlah staf Gedung Putih dalam beberapa pekan terakhir.

David Bossie, yang merupakan salah satu penasihat politik Presiden Donald Trump, dan Menteri Perumahan dan Pembangunan Perkotaan AS, Ben Carson keduanya dinyatakan positif COVID-19 pada awal pekan ini.

Keduanya diketahui dites positif COVID-19 usai menghadiri pertemuan publik, termasuk acara terkait kampanye menjelang Hari Pemilu.

Adapun Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows, yang juga dites positif COVID-19 serta empat orang lainnya di sekitar gedung Kepresidenan AS tersebut dan tim kampanye Trump. 

3 dari 3 halaman

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona