Liputan6.com, Moskow- Tiga petugas medis di Siberia, Rusia dilaporkan terinfeksi Virus Corona COVID-19 setelah menerima dua suntikan vaksin Sputnik V.Â
Disebutkan dalam laporan media Rusia, The Moscow Times, seorang pejabat di wilayah Altai melaporkan bahwa ketiganya termasuk di antara 42 pekerja medis yang menerima vaksin sebanyak dua dosis tersebut.
Sebelumnya, pejabat kesehatan Rusia telah menyebutkan bahwa kandidat vaksin COVID-19 itu 92 persen efektif.Â
Advertisement
Dikutip dari New York Post, Jumat (13/11/2020), administrasi wilayah Altai menerangkan, bahwa "Kekebalan dokter yang sakit (tertular setelah mendapatkan vaksin) kemungkinan tidak memiliki waktu untuk terbentuk pada saat mereka menemukan patogen COVID-19".Â
"Hanya itu (plasebo) yang bisa menyebabkan infeksi para dokter," lanjutnya.Â
Pihak pengembang vaksin telah menjelaskan bahwa penerima suntikan vaksin yang terinfeksi telah menerima plasebo selama uji klinis akhir, menurut laporan kantor berita tersebut.Â
Selain itu, disebutkan dalam laporan media Rusia lainnya, East2West News, yang mengutip keterangan dari sejumlah pejabat kesehatan, bahwa kekebalan hanya akan datang dalam enam pekan setelah suntikan pertama dari dua suntikan.Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Diduga Telah Tertular COVID-19 Sebelum Menerima Vaksin
Laporan East2West juga menyampaikan pernyataan Dr. Irina Pereladova, kepala dokter penanganan infeksi di kawasan Altai, yang menyebut ketiga pekerja medis tersebut kemungkinan besar telah tertular COVID-19 dalam 24 jam antara hasil tes negatif COVID-19 dan suntikan pertama dari vaksin itu.Â
Sementara itu, dalam pernyataan terpisah, kementerian kesehatan untuk wilayah tersebut mengungkap bahwa mereka mungkin telah tertular COVID-19 meskipun telah menerima satu atau bahkan dua suntikan.
"Seseorang yang telah divaksinasi, dan karenanya, mereka akan terlindung dari infeksi Virus Corona COVID-19dalam tiga pekan setelah vaksinasi kedua," kata kementerian itu.
Menurut laporan Moscow Times, pihak berwenang Rusia telah memberikan vaksin COVID-19 kepada sekelompok pekerja medis dan guru di seluruh negeri, termasuk di Moskow.Â
Langkah tersebut dilakukan ketika Rusia sedang menjalani uji klinis untuk kandidat vaksin itu, yang melibatkan 40.000 relawan.
Wilayah Altai - yang memiliki jumlah infeksi COVID-19 tertinggi ke-18 di antara 85 wilayah di Rusia - diperkirakan akan menerima gelombang kedua untuk pemberian 2.000 dosis vaksin pada awal 2021, demikian menurut laporan kantor berita Rusia, TASS.
Â
Â
Advertisement