Sukses

Donald Trump Tak Hadir dalam KTT ASEAN Tiga Tahun Berturut-turut

Ketidakhadirannya ini menandai tahun ketiga berturut-turut di mana Donald Trump diwakili pejabat lain.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump melewatkan pertemuan puncak virtual dengan rekan negara lain di Asia Tenggara pada Sabtu, 14 November 2020.

Ketidakhadirannya ini menandai tahun ketiga berturut-turut di mana AS diwakili di pejabat lain, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Sabtu (14/11/2020).

Penasihat keamanan nasional Robert O'Brien mengatakan, Trump menyesal tidak dapat menghadiri pertemuan puncak yang diselenggarakan secara virtual tersebut.

Pertemuan ini juga dihadiri oleh 10 anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), tetapi menekankan pentingnya hubungan dengan kawasan itu.

"Pada saat krisis global ini, kemitraan strategis AS-ASEAN menjadi semakin penting karena kita bekerja sama untuk memerangi virus corona," kata O'Brien dalam sambutannya pada upacara pembukaan, yang disiarkan langsung kepada anggota ASEAN yang menonton dari negara masing-masing.

Donald Trump menghadiri KTT ASEAN pada 2017, tetapi hanya mengirim perwakilan selama dua pertemuan terakhir.

KTT khusus dengan ASEAN yang seharusnya dia selenggarakan di Las Vegas pada bulan Maret 2020, namun dibatalkan karena pandemi COVID-19.

Donald Trump sibuk menantang hasil pemilihan presiden 3 November yang dimenangkan oleh Demokrat Joe Biden, bersikeras dia adalah korban kecurangan pemilu. Sebagian besar negara telah mengakui kemenangan Biden.

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

ASEAN Tetap Jadi Perhatian AS

Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa O'Brien juga akan mewakili AS pada KTT virtual Asia Timur pada Sabtu malam dengan ASEAN serta China, Jepang dan Korea Selatan.

Terlepas dari ketidakhadiran Trump, dikatakan bahwa ASEAN tetap menjadi pusat visinya untuk "Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka", strategi Washington untuk melawan pengaruh China yang tumbuh di kawasan itu.

Pengaruh China di kawasan itu akan berkembang dengan perjanjian perdagangan bebas besar-besaran yang akan ditandatangani pada hari Minggu.

Pakta Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) akan mencakup hampir sepertiga dari ekonomi dunia, termasuk negara-negara ASEAN, China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

India mundur dari rencana tersebut tahun lalu dan tidak termasuk Amerika Serikat, meskipun AS melakukan perdagangan US $ 2 triliun dengan kawasan tersebut.

Dalam sambutannya, O'Brien menyebut ASEAN sebagai mitra dagang terbesar keempat bagi AS, dengan perdagangan mencapai lebih dari US$ 354 miliar tahun lalu.

"Kami sangat menghargai upaya mitra ASEAN untuk menjaga agar rantai pasokan utama tetap terbuka, pabrik beroperasi, dan APD mengalir," katanya, merujuk pada alat pelindung diri yang digunakan untuk melindungi dari virus corona.

Dia mencatat bahwa AS telah menyumbang US $ 87 juta untuk memerangi COVID-19 di Asia Tenggara, termasuk menyediakan ventilator dan APD buatan Amerika.

"Amerika Serikat mendukung Anda dan kami tahu Anda mendukung kami," tambahnya.