Sukses

Sejuta Suporter Donald Trump Diklaim Demo Hasil Pilpres AS, Nyatanya Hanya Ribuan

Kubu Donald Trump klaim 1 juta pendukungnya unjuk rasa. Padahal hanya ribuan.

Liputan6.com, Washington, D.C - Pendukung Donald Trump turun ke jalan di Washington DC demi memberi dukungan dalam upaya sang presiden AS untuk memprotes hasil Pemilu 2020, pada Sabtu 14 November 2020 waktu setempat. Saat ini, Donald Trump dan tim kampanye masih melancarkan gugatan hukum terhadap hasil pemungutan suara.

Juru bicara Gedung Putih, Kayleigh McEnany, mengklaim ada satu juta pengunjuk rasa yang mendukung Donald Trump di ibu kota AS.

"Luar biasa! Lebih dari satu juta pengunjuk rasa untuk @realdonaldtrump," ujar Kayleigh via Twitter seperti dikutip Minggu (15/11/2020).

Kayleigh juga berkata bahwa Donald Trump memiliki basis politik terbaik dalam sejarah politik.

Namun, jumlah pengunjuk rasanya ternyata tidak sampai sejuta, atau bahkan puluhan ribu. Berbagai media AS menyebut hanya ribuan yang hadir.

BBC melaporkan bahwa hanya ribuan yang datang. Mereka teriri atas pendukung Trump biasa, hingga yang berada di sayap kanan seperti anggota Proud Boys dan grup militan Oath Keepers.

Mereka memang menggunakan simbol dan spanduk Million MAGA March, tetapi jumlah peserta tak sampai sejuta.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 4 halaman

Donald Trump Beri Acungan Jempol

Fox News, media yang disebut condong ke Donald Trump, juga menyebut hanya ribuan peserta yang datang.

Peserta membawa bendera Stop the Fraud (Hentikan Kecurangan) dan Best Prez Ever (presiden terbaik). Mereka juga berteriak Four More Years (empat tahun lagi).

Donald Trump terpantau melewati aksi para pendemo. Ia memberikan acungan jempol pada peserta aksi Million Maga March.

Trump mengklaim ada ratusan ribu peserta unjuk rasa. Namun, Trump tidak menyetop untuk menyapa penggemarnya, Fox News menyebut iring-iringan kendaraan Donald Trump menuju lapangan golf.

3 dari 4 halaman

Donald Trump Tak Hadir dalam KTT ASEAN Tiga Tahun Berturut-turut

Pada kabar lain, Presiden Amerika Serikat Donald Trump melewatkan pertemuan puncak virtual dengan rekan negara lain di Asia Tenggara pada Sabtu, 14 November 2020.

Ketidakhadirannya ini menandai tahun ketiga berturut-turut di mana AS diwakili di pejabat lain, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Sabtu 14 November 2020. 

Penasihat keamanan nasional Robert O'Brien mengatakan, Trump menyesal tidak dapat menghadiri pertemuan puncak yang diselenggarakan secara virtual tersebut.

Pertemuan ini juga dihadiri oleh 10 anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), tetapi menekankan pentingnya hubungan dengan kawasan itu.

"Pada saat krisis global ini, kemitraan strategis AS-ASEAN menjadi semakin penting karena kita bekerja sama untuk memerangi virus corona," kata O'Brien dalam sambutannya pada upacara pembukaan, yang disiarkan langsung kepada anggota ASEAN yang menonton dari negara masing-masing.

Donald Trump menghadiri KTT ASEAN pada 2017, tetapi hanya mengirim perwakilan selama dua pertemuan terakhir.

KTT khusus dengan ASEAN yang seharusnya dia selenggarakan di Las Vegas pada bulan Maret 2020, namun dibatalkan karena pandemi COVID-19.

Donald Trump sibuk menantang hasil pemilihan presiden 3 November yang dimenangkan oleh Demokrat Joe Biden, bersikeras dia adalah korban kecurangan pemilu. Sebagian besar negara telah mengakui kemenangan Biden.

4 dari 4 halaman

Infografis Pemilu AS 2020: