Liputan6.com, Tehran - Kelompok Al-Qaeda dilaporkan mengalami krisis kepemimpinan setelah kematian Abu Muhammad Al-Masri di Tehran, Iran. Ia adalah orang nomor dua di Al-Qaeda.
Al-Masri merupakan teroris yang diincar oleh FBI. Ia disebut terlibat di pengemboman kedutaan besar Amerika Serikat di Tanzania dan Kenya.
Anak perempuan Al-Masri yang merupakan menantu Osama bin Laden juga dilaporkan tewas.
Advertisement
Baca Juga
Mereka tewas pada 7 Agustus 2020 di Iran setelah ditembak oleh dua agen Israel. Agen itu berasal dari Kidon, yakni unit di bawah Mossad. Amerika Serikat juga ikut terlibat.
Berdasarkan laporan Arab News, Minggu (15/11/2020), Al-Masri merupakan potensi penerus dari pemimpin Al-Qaeda: Ayman Al-Zawahiri.
Masalahnya, Al-Zawahiri dilaporkan juga tewas.
"Terbunuhnya Abu Mohammed Al-Masri ... membawa kembali pertanyaan tentang kepemimpinan Al-Qaeda, yang menambah krisis Al-Qaeda di saat kepergian Al-Zawahiri," ujar pakar ekstremisme dan terorisme Dr. Hani Nasira.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tinggal di Iran Sejak 2003
Al-Masri sudah berada di Iran sejak 2003, namun telah hidup dengan beba di Tehran sejak 2015. Pejabat kontra-terorisme AS percaya Iran mungkin membiarkan Al-Masri hidup untuk melakukan operasi terhadap target AS.
Anak perempuan Al-Masri yang bernama Maryam juga meninggal dalam serangan agen Israel. Keduanya berada di dalam mobil ketika agen Israel yang naik motor menembak mereka.
Wanita itu merupakan suami dari Hamza, anak laki-laki Osama bin Laden. Hamza sudah tewas pada 2017 oleh serangan udara AS.
Al-Qaeda belum mengumumkan kematian Al-Masri. Pemerintah Iran membantah terkait adanya insiden itu.
Meski demikian AP melaporkan bahwa pejabat AS menyebut Al-Masri memang tewas. Pemerintahan Donald Trump disebut sedang menekan Iran.
Advertisement
Dibunuh Unit Mossad
AP melaporkan bahwa operasi itu dieksekusi oleh Kidon, sebuah unit yang berada di bawah Mossad.
Dalam bahasa Ibrani, Kidon berarti ujung tombak.
Maryam, menantu Osama bin Laden, juga ditarget karena dicuriga sedang disiapkan menjadi pimpinan di Al-Qaeda. Intel AS juga curiga wanita itu terlibat dalam perencanaan operasional.
Kematian Al-Masri pertama kali dilaporkan oleh The New York Times.
Pihak CIA dan kantor PM Israel yang mengawasi Mossad sama-sama menolak berkomentar.