Liputan6.com, Riyadh - Setelah ditutup selama 30 tahun, penyeberangan utama bagi perdagangan antar Irak dan Arab Saudi dibuka kembali pada Rabu 18 November 2020. Â
Seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (19/11/2020), Duta Besar Arab Saudi untuk Irak Abdulaziz Khalid ikut memotong pita bersama Menteri Dalam Negeri Irak.
Pintu penyeberangan Arar ditutup pada awal 1990an, pasca-invasi Irak ke Kuwait, yang memicu memburuknya hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Irak.
Advertisement
Hubungan diplomatik kedua negara, Arab Saudi-Irak, baru pulih kembali pada 2015.
Hingga saat ini pintu penyebrangan Arar itu hanya dibuka satu kali setahun, yaitu ketika pelaksanaan ibadah Haji.
Saksikan Juga Video Ini:
Sinyal Perbaikan Hubungan Kerja Sama
Pembukaan kembali pintu penyebrangan ini mencerminkan langkah maju yang signifikan menuju hubungan dan kerja sama ekonomi Arab Saudi dan Irak yang lebih kuat dan dalam.
Pejabat-pejabat Iran berharap pembukaan kembali pintu perbatasan Arar, yang terletak di selatan kota An Nukhaib, di Provinsi Anbar, Irak, akan mendorong aktivitas perdagangan yang sangat dibutuhkan untuk memajukan perekonomian Irak.
Bagi warga Anbar yang mayoritas dihuni oleh warga Islam-Sunni, peningkatan aktivitas perdagangan dengan negara kerajaan itu juga berarti potensi lapangan kerja baru.
Advertisement