Liputan6.com, Brussels- Uni Eropa mengatakan bahwa pihaknya dapat menyetujui dua vaksin COVID-19Â yang diuji oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna sebelum akhir Desember 2020.
Dikutip dari AFP, Jumat (20/11/2020) hal itu disampaikan oleh Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula Von der Leyen pada 19 November 2020.Â
Baca Juga
Ursula Von der Leyen mengatakan bahwa Badan Obat-obatan Eropa (EMA) dapat memberikan "otorisasi pemasaran bersyarat ... paling cepat paruh kedua bulan Desember jika semua proses berjalan tanpa masalah".
Advertisement
Perusahaan AS dan Jerman yang bekerja sama, yakni Pfizer dan BioNTech telah mengembangkan vaksin COVID-19 yang menurut kedua perusahaan telah berhasil dalam uji klinis dan telah mengirimkan data ke EMA.
Sebelumnya, perusahaan bioteknologi AS Moderna telah menyatakan bahwa vaksin COVID-19 eksperimentalnya 95 persen efektif.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Uni Eropa Optimis untuk Persetujuan Vaksin COVID-19
EMA, yang berbasis di Amsterdam harus mempelajari hasil tes vaksin sebelum merekomendasikan agar Brussels memberikan persetujuannya, tetapi - setelah pembicaraan dengan para pemimpin Uni Eropa - Ursula von der Leyen sangat optimis untuk vaksin tersebut.
Selain itu, Uni Eropa juga telah memiliki kontrak untuk memfasilitasi ratusan juta dosis vaksin masa depan dengan deretan perusahaan di antaranya adalah BioNTech, Purevac, AstraZeneca, dan Sanofi jika nantinya sudah bisa dipasarkan.
Ursula von der Leyen menyampaikan, "Dan kami melanjutkan negosiasi dengan Moderna, kami juga sedang dalam pembicaraan dengan Novavax," seraya menambahkan bahwa 27 pemimpin Uni Eropa telah menyuarakan dukungan program pembelian vaksin untuk wilayah tersebut.
Sementara untuk kasus pengembangan vaksin yang terjadi di perusahaan AS Pfizer, ia juga menekankan bahwa EMA terus menjalani komunikasi setiap harinya dengan FDA di Amerika.
"Dan jika semua berjalan tanpa masalah. EMA memberi tahu kami bahwa otorisasi pemasaran bersyarat untuk BioNTech dan Moderna dapat dilakukan paling cepat pada paruh kedua Desember 2020."
Sebelumnya, salah satu pendiri BioNTech, Ugur Sahin mengatakan kepada AFP bahwa perusahaan tersebut mengharapkan persetujuan dengan segera.
Advertisement