Sukses

Lockdown Nasional Bendung COVID-19 di Jerman Diperpanjang hingga 20 Desember

Langkah penguncian nasional secara ketat di Jerman akan diperpanjang hingga 20 Desember.

Liputan6.com, Berlin - Jerman memperpanjang langkah-langkahnya untuk menahan pandemi COVID-19 hingga 20 Desember, menurut politikus senior dan draf proposal yang diperoleh Reuters pada Minggu 22 November.

Jerman memberlakukan "lockdown-lite" selama sebulan sejak 2 November untuk menahan gelombang kedua dari Virus Corona baru yang melanda sebagian besar Eropa, tetapi nampaknya langkah tersebut tidak membuat jumlah infeksi menurun, seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (23/11/2020).

"Semuanya menunjuk pada fakta bahwa pembatasan saat ini harus diperpanjang untuk beberapa waktu setelah 30 November," kata Menteri Keuangan Olaf Scholz kepada Bild am Sonntag (BamS).

Selama langkah penguncian tersebut, bar dan restoran tutup, tetapi sekolah dan toko akan tetap buka. 

Selain itu, pertemuan pribadi juga dibatasi maksimal 10 orang dari dua rumah tangga. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kasus Infeksi Tak Menurun

Pemimpin Persatuan Sosial Kristen Bavaria, Markus Soeder, mengatakan kepada BamS bahwa langkah-langkah idealnya akan diperpanjang tiga minggu, yang akan menyiratkan 20 Desember sebagai tanggal akhir.

"Gelombangnya sudah pecah, tapi sayangnya jumlah infeksi baru tidak turun. Sebaliknya, unit perawatan intensif terus kebanjiran dan angka kematian meningkat," kata Soeder.

Dia mengatakan bioskop, bar, dan hotel harus tetap ditutup, menambahkan harus ada larangan kembang api dan alkohol pada Malam Tahun Baru di tempat umum yang luas. Draf tersebut menyarankan larangan jual beli kembang api.

Sementara itu, Kanselir Angela Merkel akan bertemu dengan para pemimpin negara bagian pada 25 November untuk membahas apakah akan memberlakukan pembatasan lebih lanjut atau memperpanjang yang sekarang.

Scholz mengatakan bahwa dukungan keuangan untuk perusahaan yang terkena dampak harus dilanjutkan jika ada kesepakatan untuk memperpanjang pembatasan, tetapi menambahkan kompensasi berkelanjutan untuk 75 persen dari pendapatan yang hilang akan menjadi tantangan di bawah undang-undang persaingan Eropa.

“Tapi ini soal menjaga mata pencaharian, jadi kita harus bertindak pragmatis, tidak birokratis dan cerdas,” ujarnya.