Liputan6.com, Beijing- Otoritas China memberlakukan lockdown pada Kota Manzhoul, wilayah Mongolia Dalam dan memerintahkan tes COVID-19 masal untuk 3 juta warga Kota Binhai, Tianjin menyusul lonjakan baru kasus Virus Corona.Â
Dilansir South China Morning Post, Senin (23/11/2020) pihak berwenang Tianjin memerintahkan pengujian massal di Binhai setelah ditemukannya lima kasus infeksi baru pada Jumat pekan lalu (20 November).
Baca Juga
Menurut Komisi Kesehatan Binhai, salah satu pasien COVID-19 itu merupakan seorang pria berusia 52 tahun, yang sempat melakukan kontak dengan seorang pekerja gudang yang menangani daging impor beku.Â
Advertisement
Produk impor tersebut diketahui berasal dari India, Pakistan, Indonesia, dan Myanmar. Jejak COVID-19 telah ditemukan pada banyak produk makanan beku di seluruh China.
Temuan kasus COVID-19 pada makanan beku tersebut lantas mendorong otoritas China untuk melakukan disinfeksi, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa risiko penularan dari produk makanan beku rendah.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Penutupan Sementara Akses Kereta Api dan Penerbangan
Pada awal November 2020, otoritas Tianjin melaporkan sejumlah kasus COVID-19 yang muncul setelah melakukan kontak dengan seorang pekerja di perusahaan penyimpanan makanan beku, yang mengimpor produk daging babi dari Jerman.
Sementara itu, Manzhoul di Mongolia Dalam diisolasi secara efektif setelah dua kasus baru COVID-19 dilaporkan pada 21 November.
Media pemerintah China menyebutkan bahwa aktivitas trasnportasi umum, yakni kereta api da penerbangan dari dan menuju Kota Manzhoul akan ditutup sementara.Â
Kota di utara China yang memiliki 240.000 penduduk itu terletak di dekat perbatasan dengan Rusia dan Mongolia.Â
Sementara itu, pihak berwenang Shanghai melaporkan dua kasus baru COVID-19 yang dialami oleh seorang pekerja rumah sakit berusia 34 tahun dan suaminya yang berusia 39 tahun, yang merupakan seorang pekerja logistik bandara di distrik Pudong.
Pejabat kesehatan Shanghai pun masih berupaya untuk melacak kontak kedua pasien guna menemukan asal mula penularan COVID-19 itu.Â
Kendati demikian, pemerintah setempat meminta 4.015 karyawan dan pasien rumah sakit Pudong, menurut direktur Komisi Kesehatan Shanghai, Wu Jinglei.
Wu mengungkap, bahwa hasil tes awal pada 3.233 orang menunjukkan hasil negatif.
Advertisement