Sukses

Hilang Hampir 20 Tahun, Buku Catatan Charles Darwin Senilai Miliaran Rupiah Belum Ditemukan

Dua buku catatan ilmuan Inggris, Charles Darwin dilaporkan masih hilang dan diyakini telah dicuri.

Liputan6.com, London- Dua buku catatan ilmuwan Inggris, Charles Darwin yang berisi gagasan rintisannya tentang evolusi dan sketsa "Pohon Kehidupan" yang terkenal dilaporkan hilang. Buku tersebut raib diyakini karena dicuri, menurut pihak Perpustakaan Cambridge University di Inggris.

Pada 1837, Darwin menulis buku catatan kulit yang hilang tersebut, setelah kembali dari pelayarannya dengan HMS Beagle, seperti dikutip dari AFP, Rabu (25/11/2020). Harga buku catatannya pun bernilai hingga miliaran rupiah. 

Dalam satu buku, Charles Darwin menggambar diagram yang menunjukkan beberapa kemungkinan evolusi suatu spesies dan kemudian menerbitkan ilustrasi yang lebih berkembang dalam bukunya yang berjudul "On the Origin of Species" pada 1859.

Hilangnya buku karya Darwin pertama kali dilaporkan perpustakaan Cambridge University pada 2001, setelah mereka dipindahkan dari Ruang Koleksi Khusus yang kuat untuk fotografi yang akan dilakukan di sana.

Selain itu, buku-buku Charles Darwin itu juga lama diyakini telah salah disimpan di dalam gedung, yang meyimpan sekitar 10 juta buku, peta, dan manuskrip dan memiliki salah satu arsip Darwin paling signifikan di dunia.

Namun sayangnya, pencarian besar pada 2020 --yang terbesar dalam sejarah perpustakaan-- masih belum berhasil dalam upaya mereka menemukan buku catatan tersebut. 

"Kurator telah menyimpulkan bahwa buku catatan itu ... kemungkinan besar telah dicuri," demikian pernyataan dari pihak perpustakaan tersebut.

Saksikan Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Buku yang Hilang Terdaftar di Database Karya Seni yang Dicuri

Pihak perpustakaan Cambridge University dilaporkan telah memberi tahu polisi setempat dan buku-buku itu telah terdaftar di database Interpol tentang karya seni yang dicuri, yang disebut sebagai 'Psyche'.

Pustakawan Universitas tersebut, Jessica Gardner, bahkan merilis pernyataan video yang mengimbau publik untuk membantu mencari buku itu.

"Sangat disayangkan bagi saya bahwa buku catatan ini masih hilang meskipun banyak dilakukan pencarian dalam skala luas selama 20 tahun terakhir," kata Gardner.

Ia juga menambahkan, bahwa perpustakaan tersebut telah meningkatkan sistem keamanannya secara besar-besaran.

Pustakawan tesebut pun menyarankan agar mantan atau staf perpustakaan saat ini, mereka yang bekerja di perdagangan buku atau peneliti dapat memiliki informasi terkait keberadaan buku-buku itu. 

"Saya akan meminta siapa pun yang kiranya tahu keberadaan buku catatan itu untuk menghubungi. Tolong bantu," tuturnya.

Seruan tersebut diluncurkan pada 24 November, yang dikenal sebagai Hari Evolusi karena menandai tanggal penerbitan "On the Origin of Species".