Liputan6.com, Washington D.C- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pada 25 November 2020 bahwa dirinya telah "memberikan Pengampunan Penuh" kepada mantan penasihat keamanan nasionalnya, Michael Flynn.Â
Dikutip dari CNN, Kamis (26/11/2020) hal itu menandai berakhirnya isu hukum terhadap Flynn terkait kontaknya dengan seorang diplomat top Rusia yang ingin diakhiri oleh Departemen Kehakiman Trump.
Baca Juga
"Merupakan Kehormatan untuk Saya mengumumkan bahwa Jenderal Michael T. Flynn telah diberikan Pengampunan Penuh. Selamat kepada @GenFlynn dan keluarganya yang luar biasa, saya mengetahui Anda sekarang akan merayakan Thanksgiving yang benar-benar berkesan!," tulis Trump di laman Twitter-nya, @realDonaldTrump.
Advertisement
It is my Great Honor to announce that General Michael T. Flynn has been granted a Full Pardon. Congratulations to @GenFlynn and his wonderful family, I know you will now have a truly fantastic Thanksgiving!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 25, 2020
Diketahui bahwa Flynn, yang merupakan penasihat keamanan nasional pertama Trump, mengaku bersalah sebanyak dua kali karena berbohong kepada FBI selama penyelidikannya atas keterlibatan Rusia dalam kampanye kepresiden 2016. Hal itu termasuk percakapannya dengan futa besar negara tersebut, Sergey Kislyak selama masa transisi presiden.
Sebelumnya, pada Maret 2020, Trump telah menyatakan bahwa ia "dengan kuat mempertimbangkan" untuk memaafkan Flynn.
Dalam beberapa hari terakhir, Trump juga telah memberi tahu para penasihatnya bahwa ia berencana untuk memaafkan Flynn sebelum meninggalkan kursi kepresidenan.Â
Beberapa sekutu Trump pun menyambut baik kabar dimaafkannya Flynn.
Kepala Staf Gedung Putih, Mark Meadows, mengucapkan selamat kepada Flynn dan menyebutnya "hari yang baik untuk seorang Patriot Amerika".Â
Sementara itu, Pemimpin Minoritas DPR Kevin McCarthy menyebutkan bahwa sang presiden melakukan langkah yang "benar untuk mengampuni jenderal bintang tiga yang dihormati," tersebut.
Adapun sambutan lainnya dari Perwakilan Partai Republik Ohio, Jim Jordan dengan mengatakan di Twitter: "Tuhan Memberkati Michael Flynn!".
Saksikan Video Berikut Ini:
Trump Diperkirakan akan Ampuni Pejabat Lainnya Sebelum Tinggalkan Gedung Putih
Di sisi lain, Ketua Komite Intelijen DPR Adam Schiff, menyebutkan dalam sebuah pernyataan bahwa Trump "menyalahgunakan wewenang pengampunan untuk memberi penghargaan kepada Michael Flynn, yang memilih loyalitas kepada Trump daripada loyalitas kepada negaranya'.Â
"Tidak ada keraguan bahwa seorang presiden memiliki kekuasaan yang luas untuk memberikan pengampunan, tetapi ketika mereka dikerahkan untuk melindungi dirinya sendiri, keluarganya, dan rekan-rekannya dari penyelidikan kriminal, itu adalah korupsi dari maksud Pembentuk," sebut Schiff, dari Partai Demokrat California.Â
Pengampunan Trump yang diberikan kepada Flynn juga disebut menandai bahwa petahana dari Partai Republik tersebut telah menerima bahwa jabatannya akan segera berakhir.
Tak hanya itu, Trump juga diperkirakan akan mengeluarkan serangkaian pengampunan lainnya sebelum meninggalkan Gedung Putih, menurut berbagai sumber yang mengetahui hal tersebut.
Masa jabatan Flynn di Gedung Putih hanya berlangsung beberapa pekan, ketika ia mengundurkan diri setelah kedapatan tidak jujur soal kontaknya dengan Rusia.
Pada saat itu, Trump menyatakan di Twitter bahwa ia telah memecat Flynn karena berbohong kepada Wakil Presiden Mike Pence.
Sumber yang mengetahui masalah itu juga menyebut Flynn berbohong kepada Reince Priebus dan Sean Spicer, yang merupakan dua pejabat tinggi Trump saat itu.
Advertisement