Sukses

PM Narendra Modi Tinjau Lokasi Pembuatan Vaksin COVID-19 India

PM Narendra Modi mengunjungi lokasi pembuatan vaksin COVID-19 di India.

Liputan6.com, New Delhi - Perdana Menteri India Narendra Modi melakukan tur untuk meninjau lokasi pembuatan vaksin COVID-19. Lokasi yang dikunjungi PM India adalah Ahmedabad, Hyderabad, dan Pune.

Berdasarkan rilis resmi Kedutaan Besar India, Senin (30/11/2020), Narendra Modi mengunjungi Taman Biotek Zydus (Ahmedabad), Biotek Bharat (Hyderabad), dan Institut Serum India (Pune). Negeri Bollywood saat ini tengah berusaha memproduksi vaksin secara swadaya.

PM Narendra Modi meninjau lokasi pembuatan vaksin COVID-19 di India. (Dok: India Embassy)

Narendra Modi ingin bertemu langsung dengan para ilmuwan untuk memberikan semangat. Modi juga berjanji bahwa vaksin di India akan dipakai untuk membantu negara lain.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, kasus COVID-19 di India mencapai 9,4 juta. Jumlah itu adalah yang tertinggi di Asia.

PM Narendra Modi mengunjungi lokasi pembuatan Vaksin Virus Corona COVID-19. (Dokumentasi Kedutaan India)

Pemerintah India bertekad untuk menjadi "apotek dunia" dalam melawan COVID-19. Rencananya, India akan membawa perwakilan negara asing untuk meninjau lokasi pembuatan vaksin mereka.

"Bulan depan, duta besar dari 100 negara dijadwalkan mengunjungi Pune pada 4 Desember, mereka akan mengunjungi Serum Institute of India dan Gennova Biopharmacies Limited," tulis Kedutaan Besar India.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 5 halaman

Vaksin COVID-19 Buatan Asli India Masuk Tahap Akhir, Siap Distribusi Awal 2021

Berdasarkan laporan Channel News Asia, Selasa 23 November 2020, Menteri Kesehatan India mengungkapkan jika kandidat vaksin COVID-19 mereka tengah memasuki uji klinis tahap akhir. Bahkan, vaksin tersebut diperkirakan bisa selesai dalam waktu satu hingga dua bulan ke depan.

"Kami sedang dalam proses pengembangan vaksin asli buatan kami, dalam proses menyelesaikan uji coba fase ketiga dalam satu atau bulan ke depan," kata Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India, Harsh Vardhan.

Uji klinis terhadap vaksin Covaxin sendiri telah dimulai pada bulan November ini olah Indian Council of Medical Research (ICMR) serta Bharat Biotech. Bahkan, dalam uji klinis tersebut terdapat lebih kurang 26 ribu sukarelawan yang turut berpartisipasi.

Vaksin COVID-19 dari India ini diperkirakan dapat diluncurkan pada bulan Februari atau Maret tahun depan. Sementara itu, pemerintah India berencana akan melakukan imunisasi pada 200 hingga 250 juta orang di bulan Juli tahun depan.

3 dari 5 halaman

Kasus COVID-19 di Indonesia per 30 November

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 merilis data terbaru penyebaran virus Corona di Indonesia. Hingga hari ini, Senin, 30 November 2020, tercatat ada penambahan 4.617 kasus konfirmasi positif baru dari 40.055 spesimen yang diperiksa. Dengan demikian jumlah kasus positif COVID-19 terkonfirmasi di Indonesia telah mencapai 538.883.

Adapun lima provinsi yang melaporkan penambahan kasus positif harian terbanyak yakni: 

DKI Jakarta: 1.099 kasus

Jawa Tengah: 899 kasus

Jawa Barat: 741 kasus

Jawa Timur: 400 kasus

Banten: 262 kasus

Jumlah kasus sembuh per hari ini bertambah 4.725 kasus, melebihi jumlah kasus positif harian. Total pasien sembuh dari COVID-19 hingga hari ini mencapai 450.518 kasus.

Jika melihat data harian per provinsi, Jawa Tengah tercatat sebagai wilayah dengan kasus sembuh terbanyak yakni 1.289. Empat provinsi lain yang juga melaporkan kasus sembuh tinggi yaitu DKI Jakarta (915), Jawa Barat (703), Jawa Timur (319), dan Kalimantan Timur (282).

Sementara kasus meninggal terkait infeksi COVID-19 masih terus terjadi. Secara total ada 16.945 kasus dengan tambahan 130 kematian baru per hari ini.

4 dari 5 halaman

Pesan Jokowi untuk Mendagri dan Kepala Daerah

Dalam Ratas Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional pagi ini, Presiden Joko Widodo sempat menyoroti perkembangan pandemi COVID-19 di Tanah Air yang menurutnya lebih buruk dari minggu lalu.

Jokowi menyebutkan bahwa kedua provinsi yang membutuhkan perhatian khusus tersebut adalah DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

Melihat data yang menurutnya kurang baik, Jokowi mengingatkan agar para kepala daerah memegang kendali atas penyebaran COVID-19 di wilayah masing-masing.

"Saya minta Menteri Dalam Negeri mengingatkan sekali lagi, kepada para gubernur, bupati, dan wali kota untuk betul-betul memegang penuh kendali di wilayah masing-masing yang berkaitan dengan masalah Covid-19 dan juga yang berkaitan dengan masalah ekonomi," tuturnya.

5 dari 5 halaman

Infografis COVID-19: