Sukses

Viral di Tiktok, Katak Hijau Ini Makan Ular Hidup-Hidup

Dalam video itu, seekor katak hijau dengan santai memakan ular perak, yang tampaknya berukuran sempurna untuk perut si katak.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video katak makan ular viral di aplikasi TikTok. Ular yang selama ini kita kenal dengan hewan yang benar-benar menjadi predator paling mengerikan, kini bisa dimangsa.

Diposting oleh pengguna TikTok dengan nama akun @danimonteith pada 22 November, video tersebut telah disukai hampir 34.000 kali.

Dalam video itu, seekor katak hijau dengan santai memakan ular perak, yang tampaknya berukuran sempurna untuk perut si katak.

Meski begitu, ular ini tidak besar. Ukurannya jauh lebih kecil dari tubuh katak, sehingga memungkinkannya untuk memakan ular tersebut.

Banyak warganet yang mengomentari video ini. Banyak dari mereka menganggap ini sebagai sebuah hiburan.

Beberapa pengguna TikTok juga menganggap bahwa kematian ular itu begitu lambat. Sebab, katak dengan lambat memakannya.

Sebelum bisa memangsa ular, kedua hewan itu terlibat dalam adu pertahanan diri. Namun kondisinya, si ular sudah masuk ke dalam mulut katak sehingga menyulitkannya untuk keluar.

Tak diketahui waktu dan lokasi pasti video ini diambil.

Jika video ini baru viral di Tiktok, namun beda halnya dengan aplikasi pemutar video popular lainnya, YouTube.

Dalam situs YouTube, rekaman ini sudah diunggap sekitar tiga tahun yang lalu oleh akun "video clip", tepatnya 17 November 2017.

Di situs tersebut, video dengan judul Green frog eats snake telah disaksikan lebih dari 3,7 juta kali.

Simak video berikut ini:

2 dari 2 halaman

Ular Gendong Katak

Jika sebelumnya adalah insiden mematikan, yang pernah jadi sorotan lainnya adalah penampakan 'kerukunan' antar kedua hewan tersebut.

Sebuah penampakan aneh diabadikan usai badai petir pada Minggu 30 Desember 2018. Kedua binatang itu ternyata bisa berdekatan satu sama lain.

Paul Mock, warga Kununurra di ujung utara Australia Barat merekam penampakan seekor ular piton yang menggendong kawanan kodok tebu atau cane toad (Rhinella marina).

Hewan-hewan tersebut, baik ular maupun kodok, berusaha lari dari danau yang meluap di properti milik Mock.

Saat itulah, para kodok, menemukan 'alat transportasi baru'. Mereka melompat ke badan piton yang relatif lebar, merangkul badan ular yang licin dengan kaki-kaki dan tangan mereka. Ada yang duduk di tengah atau dekat buntut.

Mock kemudian mengirim video dan gambar penampakan aneh itu pada Andrew, saudaranya, yang kemudian mengunggahnya ke internet.

Kepada BBC, Mock mengaku, kala itu ia memberanikan diri keluar usai badai menerjang dengan curah hujan hampir 7 cm mengguyur dalam waktu satu jam.

"Saya keluar dan melihat air danau meluap," kata dia, seperti dikutip dari BBC News, Selasa (1/1/2019).

Paul Mock menyaksikan katak-katak yang bersarang di tepian kabur dari air yang meluap.

"Ribuan katak berusaha mencari tempat untuk mengevakuasi diri," kata dia. "Kemudian aku melihat Monty, seekor ular piton lokal, dengan sekelompok penumpang di punggungnya."

Monti, ular piton sepanjang 3,5 meter itu adalah pengunjung setia ke properti milik Mock. 

"Monty dikenal baik oleh kami," kata Mock. "Dia berkeliaran di belakang kolam renang, menakuti istriku yang sedang menjemur pakaian."

Dan, meski ular makan katak, piton itu cukup pandai untuk tidak mengonsumsi para penumpangnya. Sebab, kata-katak jenis cane toad mengandung racun mematikan yang mengancam hewan-hewan yang lebih besar seperti ular, kadal, bahkan buaya.

Setelah menyebar di dunia maya, para warganet ramai-ramai bereaksi. Ada yang mengaku ngeri, menuding foto itu sengaja diatur, atau membuatnya jadi bahan lelucon.