Liputan6.com, Washington D.C- Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden mempresentasikan tim ekonominya dan berjanji bahwa mereka akan memimpin rencana dalam memberikan lebih banyak bantuan bagi ekonomi Amerika yang terdampak pandemi COVID-19.
Kabinet pilihan Joe Biden, yang beragam, dengan perempuan dan minoritas dalam jabatan tinggi, disebut akan membantu menangani dampak dari jutaan orang yang kehilangan pekerjaan mereka.
Hal itu pun mencakup sejumlah perusahaan AS yang terus-menerus memberhentikan pekerja mereka, serta pengusaha kecil yang menutup pintu mereka di tengah lonjakan kasus COVID-19.
Advertisement
"Saya mengerti ini masa-masa sulit, tetapi saya juga ingin kalian mengetahui bahwa bantuan sedang dalam proses," terang Biden dalam acara yang digelar untuk memperkenalkan tim ekonominya "yang teruji dan berpengalaman", termasuk calon Menteri Keuangan AS yang telah ditunjuknya, Janet Yellen.
Selain itu, Biden juga meminta Kongres AS untuk segera menyetujui paket bantuan baru ekonomi.
"Kita perlu bertindak sekarang dan kita perlu bekerja sama," kata Biden. Ia juga berjanji untuk "membangun ekonomi Amerika yang baru yang baik untuk semua warga Amerika".
Biden mengatakan bahwa timnya sedang mengerjakan rencana baru yang nantinya akan diluncurkan "pada hari pertama" mereka bekerja. Hal itu adalah menghidupkan kembali ekonomi dan menciptakan lebih dari 18 juta pekerjaan melalui investasi di bidang infrastruktur, energi bersih, serta manufaktur, demikian seperti dikutip dari AFP, Rabu (2/12/2020).
Saksikan Video Berikut Ini:
Perempuan Pertama dalam Pimpinan Departemen Keuangan AS
Diketahui bahwa AS, salah satu negara yang memiliki sektor ekonomi terbesar di dunia, telah kehilangan lebih dari 20 juta pekerjaan pada beberapa pekan di awal pandemi, dan baru memulihkannya hanya sekitar setengahnya.
Yellen berhasil membuat sejarah dengan menjadi pertama yang memimpin The Fed, juga sebagai Menteri Keuangan, yang merupakan jabatan yang belum pernah diberikan kepada seorang perempuan sebelumnya.
Ia berhasil mendapat perhatian publik yang baik dengan menavigasi bank sentral setelah krisis keuangan global, dan mengatakan bahwa AS sedang menghadapi krisis "bersejarah" lain yang paling parah dan berdampak pada orang-orang yang paling rentan.
"Begitu banyak orang berjuang untuk meletakkan makanan di atas meja makan mereka dan membayar tagihan serta sewa. Ini tragedi Amerika," sebut Yellen.
Advertisement