Sukses

LAPAN Luncurkan Roket RX450-5, Selangkah Menuju Visi Keantariksaan Indonesia Mandiri

Melalui satuan kerja Pusat Teknologi Roket (Pustekroket), LAPAN berhasil meluncurkan roket eksperimen RX450-5.

Liputan6.com, Garut - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) terus memperkuat teknologi di bidang roket. Hal itu merupakan salah satu upaya agar Indonesia bisa menjalin kerja sama dengan negara lain dalam hal transfer teknologi tersebut.

Terkini, melalui satuan kerja Pusat Teknologi Roket (Pustekroket), LAPAN berhasil meluncurkan roket eksperimen RX450-5.

Peluncuran Roket RX450-5 di Pamengpeuk, Garut. (Dokumentasi LAPAN)

Roket RX450 sendiri merupakan roket eksperimen sonda dengan diameter 450 mm. Acara yang dilaksanakan di Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut (BUTPAAG) ini dihadiri oleh Deputi Teknologi Penerbangan dan Antariksa, Rika Andiarti dan Kepala Pustekroket, Lilis Mariani, beserta pejabat terkait.

Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, beserta para Pejabat Eselon I dan II secara langsung menyaksikan aktivitas peluncuran RX450-5 melalui aplikasi daring.

Detik-detik peluncuran roket ini disiarkan secara khusus hanya bagi pejabat internal LAPAN serta tamu undangan. Salah satu tamu khusus dalam acara ini adalah Menteri Riset dan Teknologi / Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro.

"Apresiasi karena LAPAN tidak menyurutkan upayanya untuk terus memperkuat teknologi roket. Kami berupaya untuk menjalin kerja sama penelitian dengan negara lain, termasuk transfer teknologi roket, karena teknologi ini sangat dibutuhkan Indonesia. Visi besar kita adalah Indonesia mampu meluncurkan satelit dengan roket sendiri," ujar Bambang Brodjonegoro saat memberikan arahan seperti tertuang dalam keterangan tertulis LAPAN yang diterima Rabu (2/12/2020).

2 dari 3 halaman

Tujuan Peluncuran Seri Roket RX450-5

Uji terbang RX450-5 ini dilakukan untuk mendapatkan data kinerja terbang roket sehingga nantinya dapat dilakukan pengoptimasian produk. Data kinerja terbang yang didapatkan antara lain karakteristik pergerakan roket, jarak jangkau serta data telemetri dari muatan roket mulai dari detik pertama peluncuran hingga roket kembali jatuh ke Bumi.

"Uji terbang RX450-5 perlu dilakukan untuk memastikan kinerja terbang roket. Terlebih RX450-5 merupakan baseline pengembangan program PRN Roket Dua Tingkat. Ini adalah upaya kami dalam penguasaan teknologi keantariksaan," jelas Kepala Pustekroket, Lilis Mariani.

Roket RX450-5 adalah salah satu keluaran kegiatan penelitian, pengembangan dan perekayasaan di Pustekroket.

Roket yang diuji kali ini adalah roket kelima sejak peluncuran pertama pada 2015. RX450-5 merupakan baseline dari roket jangkauan 100 km lebih yang akan menjadi awal pengembangan roket dua tingkat. Sedangkan roket dua tingkat LAPAN sendiri ditargetkan dapat mengudara pada 2025, dengan misi penelitian atmosfer pada ketinggian 200 km.

Berikut spesifikasinya umum RX450-5:

  • Panjang: 7,16 meter
  • Diameter: 46 cm
  • Masa Total: 1.718 kg
  • Masa Propellan: 757 kg
  • Jangkauan: 80,9 km pada elevasi 70 derajat
  • Kecepatan: 3,08 Mach
  • Akselerasi: 11,4 G
  • Motor Roket: Motor roket dengan propellan padat
3 dari 3 halaman

Sesuai Visi Keantariksaan Indonesia Mandiri

Penelitian dan pengembangan teknologi roket yang dilakukan Pustekroket LAPAN sejalan dengan visi Indonesia yakni Keantariksaan Indonesia yang Mandiri, Maju dan Berkelanjutan.

Pengembangan roket penting untuk mendukung sistem komunikasi dan pertahanan bagi negara kepulauan seperti Indonesia.

Indonesia memerlukan kemajuan teknologi roket yang merupakan teknologi terdepan (frontier) untuk menjaga keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan untuk kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Indonesia.

Manfaat roket bagi masyarakat selain untuk pertahanan antara lain, sebagai alat mitigasi bencana melalui ketersediaan roket modifikasi cuaca pada daerah rawan kebakaran, penelitian atmosfer di wilayah Indonesia. Serta mendukung ketersediaan sarana komunikasi melalui roket peluncur satelit yang dapat membawa satelit komunikasi.

Maka dari itu, urgensi kemandirian bidang antariksa khususnya roket perlu ditekankan, agar segala manfaat dari teknologi roket ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Semoga upaya memajukan teknologi roket Indonesia terus mendapat dukungan.