Liputan6.com, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan agar vaksin COVID-19 diberikan kepada rakyatnya. Putin ingin Rusia  menjadi negara pertama yang mendistribusi vaksin secara luas. Rusia memakai vaksin Sputnik V buatan dalam negeri.
Pemerintah Rusia berkata vaksinasi massal ini akan gratis tanpa biaya. Vaksinasi tak diwajibkan.
Advertisement
Baca Juga
Dilaporkan NPR, Kamis (3/12/2020), Vladimir Putin berkata Rusia akan memproduksi lebih dari 2 juta dosis Sputnik V dalam beberapa hari ke depan. Targetnya akhir pekan depan bisa segera vaksinasi massal.
Perintah itu diberikan Vladimir Putin melalui konferensi video beberapa jam setelah Inggris menyetujui vaksin corona Pfizer.Â
Vaksinasi COVID-19 akan dimulai dari petugas kesehatan dan masyarakat dengan kondisi medis kronis.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Produksi di Luar Negeri
Sputnik V juga akan diproduksi di luar negeri, seperti India dan Korea Selatan. Rusia juga belum memiliki rencana untuk impor vaksin asing.
Rusia sebetulnya sudah tertarik bekerja sama dengan Indonesia untuk vaksin Sputnik V, namun belum ada kejelasan.
Yang jadi masalah adalah banyak warga Rusia yang enggan divaksin.
Berdasarkan sebuah polling, responden yang ingin divaksin Sputnik V hanya 22 persen, sementara 44 persen menolak.
Survei lain yang dilaksanakan partai pemerintah Rusia berkata 73 persen responden ogah divaksin sama sekali.
Advertisement
Jepang Juga Gratiskan Vaksinasi COVID-19
Parlemen Jepang mengesahkan aturan vaksin gratis bagi penduduk untuk meredam Virus Corona COVID-19. UU itu diloloskan oleh Dewan Penasihat (Sangiin) di parlemen.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga telah berjanji untuk mengamankan vaksin bagi sekitar 126 juta warga Jepang pada 2021.Â
Dilaporkan Kyodo, Rabu 2 Desember 2020, UU itu merupakan revisi dari aturan vaksinasi sebelumnya. Belum jelas apakah warga asing di Jepang turut mendapat vaksin gratis.
Jepang telah memesan vaksin COVID-19 dari Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca. Anggarannya mencapai 671,4 miliar yen (Rp 90,7 triliun).
Aturan baru ini mendesak agar semua penduduk divaksin, meski begitu pemerintah mengizinkan individu menolak jika keampuhan dan keselamatan vaksinnya belum cukup terbukti.
Apabila vaksin COVID-19 memberikan efek samping, pemerintah Jepang turut akan membiayai ongkos perawatan. Biayanya akan ditanggung bersama dengan pemasok vaksin.
(1 yen = Rp 135)
Infografis COVID-19:
Advertisement