Liputan6.com, Windhoek - Seorang pria bernama Adolf Hitler meraih kemenangan dalam pemilihan kepala daerah di Namibia.
Menurut hasil resmi, seperti dikutip dari The Independent, Jumat (4/12/2020), pria bernama lengkap Adolf Hitler Uunona itu mengalahkan lawannya dengan 1.196 suara melawan 213 suara, dalam perebutan anggota dewan lokal di Ompundja, sebuah daerah pemilihan di wilayah Oshana.
Baca Juga
Uunona mewakili South West Africa People's Organisation (Swapo) atau Organisasi Rakyat Afrika Barat Daya yang mengatur Namibia di tingkat nasional. Dia memberi tahu tabloid Jerman Bild bahwa sang ayah menamainya tanpa menyadari konotasinya.
Advertisement
"Sebagai seorang anak saya melihatnya sebagai nama yang sepenuhnya normal," tambahnya. "Hanya sebagai remaja saya mengerti bahwa pria ini ingin menaklukkan seluruh dunia."
Uunona bercanda bahwa julukan yang tidak biasa yang dimilikinya "bukan berarti saya berjuang untuk menguasai dunia". Tetapi dia mengatakan kepada surat kabar itu, dirinya yakin sudah terlambat untuk mengganti namanya. Dia mengaku biasanya menggunakan panggilan Adolf.
Laporan BBC menyebut, politikus Namibia itu sekali lagi meyakinkan dirinya tidak memiliki rencana untuk mendominasi dunia setelah memenangkan kemenangan besar dalam pemilihan lokal.
Adolf Hitler Uunona terpilih minggu lalu sebagai anggota dewan untuk konstituensi Ompundja.
Dalam wawancara dengan surat kabar Jerman Bild, dia bersikeras bahwa dia "tidak ada hubungannya" dengan ideologi Nazi.
Adolf, seperti nama depan bernuansa Jerman lainnya, tidak jarang ditemukan di negara yang pernah menjadi koloni Jerman.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sekilas Sejarah Namibia
Namibia adalah koloni Jerman antara tahun 1884 dan 1915 ketika tentara Jerman berkuasa.
Penjajah memusnahkan sebagian besar kelompok etnis Herero dan Nama antara tahun 1904 dan 1908, sebagai bagian dari pendudukan dengan kekerasan mereka.
Kekuasaan kolonial Jerman hancur setelah kekalahannya dalam Perang Dunia Pertama. Melalui proses itu Namibia berada di bawah kekuasaan Afrika Selatan melalui mandat Liga Bangsa-Bangsa.
Swapo didirikan pada tahun 1960 sebagai tanggapan atas pemberlakuan apartheid, dan kelompok tersebut melakukan kampanye protes dan perang gerilya.
Namibia akhirnya memperoleh kemerdekaan pada tahun 1990, dengan Swapo mengambil kendali pemerintahan. Andimba Toivo ya Toivo, yang meninggal pada tahun 2017, menjabat sebagai sekretaris jenderalnya.
Advertisement