Liputan6.com, San Guiliano di Puglia: Gempa belum berhenti mengguncang sebagian wilayah di Italia. Jumat (1/11), gempa susulan berkekuatan 5,3 skala Richter terjadi di San Guiliano di Puglia. Akibatnya, sebuah bangunan sekolah dasar yang ada di desa itu ambruk dan seorang petugas penyelamat tewas. Bencana ini adalah yang terburuk di Italia sejak 1997.
Gempa susulan itu terjadi ketika petugas penyelamat masih mengevakuasi jenazah akibat goncangan sebelumnya yang terjadi dua hari silam [baca: Gempa Kembali Mengguncang Italia, Empat Anak Tewas]. Sebagian warga yang panik berhamburan ke luar rumah dan menuju jalan raya. Sedangkan regu penyelamat dan polisi yang ada di sekitar lokasi kejadian terus membantu warga dan memberi dukungan semangat.
Sementara itu, akibat gempa Kamis pekan ini, dilaporkan sedikitnya 29 orang tewas. Sebagian besar korban adalah murid SD yang tertimpa reruntuhan bangunan sekolah [baca: Korban Tewas Akibat Gempa di Italia Bertambah]. Petugas penyelamat dan polisi setempat masih terus mengevakuasi korban selamat. Sampai saat ini mereka sudah menyelamatkan sekitar 35 orang, umumnya anak-anak. Seorang siswa yang selamat menuturkan, saat gempa terjadi gurunya sedang mengajar dan tiba-tiba lantai bergetar hebat, seketika itu juga langit-langit gedung runtuh menimpa mereka.(ICH/Nlg)
Gempa susulan itu terjadi ketika petugas penyelamat masih mengevakuasi jenazah akibat goncangan sebelumnya yang terjadi dua hari silam [baca: Gempa Kembali Mengguncang Italia, Empat Anak Tewas]. Sebagian warga yang panik berhamburan ke luar rumah dan menuju jalan raya. Sedangkan regu penyelamat dan polisi yang ada di sekitar lokasi kejadian terus membantu warga dan memberi dukungan semangat.
Sementara itu, akibat gempa Kamis pekan ini, dilaporkan sedikitnya 29 orang tewas. Sebagian besar korban adalah murid SD yang tertimpa reruntuhan bangunan sekolah [baca: Korban Tewas Akibat Gempa di Italia Bertambah]. Petugas penyelamat dan polisi setempat masih terus mengevakuasi korban selamat. Sampai saat ini mereka sudah menyelamatkan sekitar 35 orang, umumnya anak-anak. Seorang siswa yang selamat menuturkan, saat gempa terjadi gurunya sedang mengajar dan tiba-tiba lantai bergetar hebat, seketika itu juga langit-langit gedung runtuh menimpa mereka.(ICH/Nlg)