Sukses

Catat Rekor Angka Kasus COVID-19 Tertinggi, California Berlakukan Lockdown Ketat

Usai melaporkan angka kasus Virus Corona COVID-19 tertinggi, California memberlakukan lockdown yang ketat.

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 23 juta orang di wilayah California Selatan menghadapi aturan penguncian paling keras di Amerika Serikat ketika kasus Virus Corona COVID-19 melonjak ke tingkat rekor tertinggi di negara bagian terpadat di negara itu.

Mengutip Channel News Asia, Senin (7/12/2020), pembatasan di California yang diperintahkan Gubernur Gavin Newsom, berlaku berdasarkan wilayah demi wilayah karena tempat tidur unit perawatan intensif rumah sakit hampir terisi penuh Ia juga menyerukan agar bar, salon rambut, dan kuku serta jasa pembuat tato ditutup lagi.

Pada pukul 11.59 malam pada Minggu 6 Desember, daerah yang terkena dampak juga diharuskan untuk menutup restoran bahkan di luar ruangan. Newsom mengancam akan menahan dana dari pemerintah daerah yang menolak untuk melaksanakan pembatasan yang ditujukan mencegah penyebaran Virus Corona.

Tindakan keras telah membuat beberapa warga California merasa marah, termasuk beberapa pejabat penegak hukum. Para sheriff di Los Angeles, Orange dan Riverside county mengatakan mereka tidak akan membantu menegakkan aturan ini. 

Sheriff Riverside County Chad Bianco mengatakan dalam sebuah pesan video yang di-posting di situs departemen bahwa kantornya "tidak akan diperas, diintimidasi atau digunakan sebagai otot" terhadap penduduk untuk menegakkan perintah gubernur.

"Deputi Sheriff Orange County tidak akan dikirim ke, atau menanggapi, seruan layanan untuk menegakkan kepatuhan penggunaan masker, pertemuan sosial atau perintah tinggal di rumah," kata rekannya di Orange County, Don Barnes, dalam sebuah pernyataan tertulis.

Wilayah Teluk San Francisco juga dikunci mulai pukul 10 malam pada hari Minggu, di bawah serangkaian perintah terpisah yang dikeluarkan oleh Walikota London Breed.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pembatasan di AS

Di New York City, salah satu episentrum awal pandemi AS, beberapa sekolah umum di distrik sekolah terbesar di negara itu bersiap untuk membuka kembali kelas tatap muka setiap hari pada hari Senin setelah penutupan seluruh kota diberlakukan sebelumnya.

Diperkirakan 190.000 anak dalam program yang ditujukan untuk anak usia dini, sekolah dasar dan siswa berkebutuhan khusus akan memenuhi syarat untuk kembali ke ruang kelas.

Negara bagian tetangga New Jersey pada akhir pekan juga menghentikan kegiatan olahraga pemuda dalam ruangan setelah setidaknya 28 wabah menginfeksi 170 orang. Larangan Gubernur Phil Murphy menargetkan olahraga seperti bola basket, hoki dan renang, termasuk latihan dan kompetisi, hingga setidaknya 2 Januari.