Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat telah melewati ambang baru, yakni 3.000 kematian akibat COVID-19 dalam satu hari, sementara pejabat kesehatan masyarakat meningkatkan persiapan untuk kampanye vaksin Virus Corona jenis baru itu dalam lingkup bersejarah menjelang persetujuan.
Gerakan menuju peluncuran vaksin pada malam tinjauan kritis oleh para ahli medis terkemuka AS muncul ketika infeksi COVID-19 dan rawat inap melonjak secara mengkhawatirkan, membebani sistem perawatan kesehatan di beberapa titik panas pandemi hingga mencapai titik puncaknya. Demikian seperti melansir laman Channel News Asia, Kamis (10/12/2020).
Advertisement
Sepuluh county yang sebagian besar pedesaan yang tersebar di California melaporkan tidak lagi memiliki tempat tidur unit perawatan intensif yang tersedia hingga pada Rabu (9/12), menurut data kesehatan negara yang dianalisis oleh Reuters.
Misalnya di area Central Valley California, penerimaan pasien COVID-19 telah membebani beberapa rumah sakit. Sementara di Fresno County, rumah bagi 1 juta orang, hanya tujuh tempat tidur ICU yang kosong hingga Rabu 9 Desember.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Kasus COVID-19 di AS Terus Naik
Jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit secara nasional tumbuh ke level tertinggi baru sepanjang masa yakni 105.805 pada Rabu malam, naik 18 persen selama dua minggu sebelumnya.
Amerika Serikat juga telah mendokumentasikan rata-rata 2.259 kematian dan 205.661 infeksi baru setiap hari selama seminggu terakhir, jumlah korban yang diperingatkan oleh pejabat kesehatan AS kemungkinan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang sebelum vaksin tersedia secara luas untuk umum.
Setidaknya 3.112 pasien AS meninggal pada hari Rabu saja, menurut penghitungan Reuters dari data negara demi negara, melampaui rekor pada 3 Desember sebelumnya yaitu 2.861 kematian dan menandai pertama kalinya virus telah merenggut 3.000 nyawa orang Amerika atau lebih dalam satu hari.
Hingga saat ini, COVID-19 telah menewaskan lebih dari 289.000 orang Amerika, dan sekitar 15 juta diketahui telah terinfeksi sejak Januari.
Pakar medis mengatakan krisis hanya akan memburuk dalam beberapa minggu mendatang di tengah cuaca yang lebih dingin, terutama jika orang Amerika terus mengabaikan peringatan untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu dan pertemuan besar selama liburan.
Advertisement