Liputan6.com, Kentucky - Seorang remaja 14 tahun bernama Michael Carneal didakwa secara dewasa atas tiga tuduhan pembunuhan dan lima pencobaan penembakan atas teman-teman sekelasnya pada 12 Desember 1997. Insiden itu terjadi di Sekolah Menengah Heath di West Paducah, Kentucky, Amerika.
Dilansir dari History, Jumat (11/12/2020), pada 1 Desember Carneal mengeluarkan sebuah pistol dan melepaskan 11 tembakan terhadap sekelompok siswa di lobi sekolah tersebut. Bagaimanapun juga, Michael Carneal adalah seorang remaja normal dari keluarga yang solid. Dirinya bukanlah orang yang sangat populer ataupun orang buangan sosial.
Baca Juga
Namun, pada 1 Desember, saat kakak perempuannya yakni Kelly mengantar Carneal ke sekolah, anak itu mengklaim bungkusan selimut di pangkuannya adalah penyangga untuk proyek sekolah, tetapi sebenarnya itu adalah dua senapan.
Advertisement
Selain itu, Carneal juga membawa pistol kaliber 22 dan semua senjata itu telah dicuri dari garasi tetangganya pada beberapa minggu sebelum kejadian tersebut terjadi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Terobsesi dari Sebuah Film
Ketika kakaknya sampai disekolah, Carneal berjalan menuju pertemuan doa, sebelum dirinya putus dari sekolah, ia memasukkan penyumbat telinga ke telinganya, lalu menyiapkan senjatanya dan kemudian secara sistematis ia menembak delapan siswa dari jarak 10 kaki (3 meter). Di tengah serangan itu, siswa bernama Ben Strong meyakinkan Carneal untuk menjatuhkan senjatanya, lalu dia menahannya sampai kepala sekolah membawa pergi anak bersenjata itu.
Saat ditanya mengenai motivasi pembunuhan itu, Carneal hanya dapat menangis dan meminta pihak yang berwenang untuk membunuhnya. Namun, ia mengakui jika dirinya terinspirasi dari film The Basketball Diaries yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio.
Keluarga dari para korban mengajukan gugatan sebesar $ 130 juta (Rp 1,8 triliun), terhadap 21 perusahaan hiburan karena dugaan atas peran mereka dalam tragedi tersebut. Di antaranya yang digugat adalah pembuat video game Quake and Doom, dan menurut penggugat, Carnel telah mempelajari cara menembak secara akurat dari memainkan permainan tersebut.
Â
Reporter: Romanauli Debora
Advertisement